
Analisis Nilai Tambah Ubi Kayu Sebagai Bahan Baku Keripik Singkong Skala Industri Rumah Tangga Di Kelurahan Kampung Empat Kecamatan Tarakan Timur Kota Tarakan
Pengarang : Julia Herawati - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2016XML Detail Export Citation
Abstract
Latar belakang dari penelitian ini ubi kayu merupakan komoditas yang melalui pengolahan dapat memberikan nilai tambah. Oleh karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan keripik singkong, menganalisis besarnya nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan keripik singkong skala industri rumah tangga, mengetahui berbagai kendala yang terdapat dalam usaha pengolahan ubi kayu menjadi keripik singkong serta untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kendala tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga Qobidh Crackers, 3 Dara, dan Salwa yang mengolah ubi kayu menjadi keripik singkong di Kelurahan Kampung Empat Kecamatan Tarakan Timur Kota Tarakan. Metode analisis yang digunakan adalah metode perhitungan nilai tambah model Hayami et all (1987), yaitu nilai produk dikurangi dengan nilai bahan baku dan bahan penunjang lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan proses pengolahan keripik singkong pada skala industri rumah tangga masih tergolong sederhana, nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan keripik singkong pada skala industri rumah tangga 23,51% hal ini sesuai dengan kriteria model Hayami et all (1987) dalam Sudiyono (2004) < 50% pada skala rendah, kendala-kendala yang dihadapi oleh para pengusaha keripik singkong yaitu faktor teknis, modal yang terbatas, dan faktor pasar. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kendala tersebut adalah adanya pendampingan kepada pengusaha keripik singkong, peningkatan pemasaran produk, dan efisiensi.
Kata Kunci: Ubi Kayu, Keripik Singkong, Nilai Tambah
The background of this research is a commodity cassava through processing can provide added value. Therefore the purpose of this study was to determine how the process of making cassava chips, analyzing the magnitude of the added value obtained from the processing of cassava chips, knowing the obstacles that are in the business of processing cassava into cassava chips and to know what efforts can be done to overcome these obstacles. This study was conducted in households Qobidh Crackers, 3 Dara, and Salwa industry that processes cassava into cassava chips in Kelurahan Kampung Empat Kecamatan Tarakan Timur Kota Tarakan. The anatytical method used method of calculation of the value-added models Hayami et all (1987), the value of the product is reduced by the value of raw materials and other supporting materials. Based on the results, it can be concluded the processing of cassava chips household industrial scale still relatively sed, the added value obtained from processing cassava chipson on an industrial scale household 23,51% which is in line with the criteria of the model Hayami in Sudiyono (2004) < 50% low. Contraints faced by entrepreneurs of cassava chips are technical factors, lack of capital, and market factors. Efforts can be done to overcome these obstacles is the assistance to entrepreneurs of cassava chips,increase marketing of product and efficiency. Keywords: Cassava, Cassava chips, Value Added