
Analisis Pendapatan Petani Tambak Udang Windu (Penaeus monodon) (Studi Kasus Di Pulau Tanjung Keramat Kabupaten Tana Tidung)
Pengarang : Nurmita - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2017XML Detail Export Citation
Abstract
Udang Windu (Penaeus Monodon) Merupakan Salah Satu Komoditas Ekspor Yang Bernilai Cukup Tinggi Dalam Sektor Perikanan. Permintaan Konsumen Terhadap Udang Windu Tidak Pernah Surut Bahkan Menunjukkan Peningkatan Darintahun Ketahun. Menurut Suryanto Dan Tarakania (2009), Permintaan Konsemen Dunia Terhadap Udang Rata-Rata Naik Sekitar 11,5% Pertahun. Sehingga Peluang Bisnis Budidaya Udang Windu Cukup Menjanjikan Baik Dalam Subsistem Pembenihan, Pendedaran Maupun Pembersihan. Tujuan Penelitian Ini Adalah : 1) Untuk Mengetahui Budidaya Udang Windu Di Pulau Tanjung Keramat Kabupaten Tana Tidung ; 2) Menganalisis Pendapatan Petani Tambak Udang Windu Di Pulau Tanjung Keramat Kabupaten Tana Tidung. Lokasi Penelitian Berada Di Pulau Tanjung Keramat Kabupaten Tana Tidung Dengan Jumlah Responden Sebanyak Dua Orang Yaitu Pak Arham Dengan Luas Tambak 19 Ha Sedangkan Pak Akbar Memiliki Luas Tambak Sebanyak 8 Ha. Metode Pengambilan Sampel Digunakan Metode Sensus Populasi Yaitu Cara Pengambilan Sampel Yang Memberikan Kesempatan Yang Sementara Diambil Kepada Setiap Petani Tambak Budidaya Udang Windu Dengan Jumlah Responden 2 Orang. Metode Pengumpulan Data Dilakukan Dengan Cara Observasi, Wawancara Dan Dokumentasi. Untuk Budidaya Udang Windu Dilakukakan Proses Seperti Penenbaran Bibit Udang Ditambak, Pemeliharran, Pemberian Pakan, Panen Dan Panen Total. Teknis Analisis Data Yang Akan Digunakan Untuk Menghitung Pendapatan Petani Tambak Udang Windu Menggunakan Alat Analisis R/C Ratio. Hasil Penelitian Menunjukkan Total Biaya Produksi, Penerimaan Pendapatan Petani Tambak Udang Windu Di Pulau Tanjung Keramat Kabupaten Tana Tidung Dari Kedua Responden Yaitu Biaya Produksi Rata-Rata Sebesar Rp 19.113.750 Selama Satu Periode Tiga Bulan Satu Kali Panen Dengan Luas Lahan Tambak Rata-Rata Sebesar 13,5 Ha. Penerimaan Sebesar Rp 35.137.000 R/C Ratio Sebesar 1,81 Sehingga Di Katakana Layak Untuk Dilaksanakan.
Kata Kunci: Analisis Pendapatan, Petani Tambak Udang Windu
Black Tiger Shrimp (Penaeus Monodon) Is A Valuable Export Commodity Is Quite High In The Fisheries Sector. Consumer Demand For Tiger Prawn Never Receded Even Showed An Increase Darintahun Year. According Suryanto And Tarakania (2009), Demand For Shrimp Konsemen World Against An Average Increase Of About 11.5% Per Year. So The Business Opportunities Of Tiger Shrimp Is Promising Both In The Subsystem Seeding, And Cleaning. The Purpose Of This Study Were: 1) To Determine The Tiger Shrimp In Pulau Tanjung Keramat District Tana Tidung; 2) Analyze The Farmer's Income Shrimp Ponds In Pulau Tanjung Keramat Tana Tidung. The Research Location Is In Pulau Tanjung Keramat Tana Tidung By The Number Of Respondents Was Two Persons Namely Mr. Arham With Pond Area 19 Ha, While The Pack Akbar Has Extensive Pond As Much As 8 Ha. The Sampling Method Used, Namely Population Census Method Sampling Technique That Gives Opportunity While Drawn To Each Tiger Shrimp Aquaculture Farmers With The Number Of Respondents 2. Methods Of Data Collection Is Done By Observation, Interview And Documentation. Dilakukakan Tiger Shrimp For Processes Such As Seed Shrimp Penenbaran Ditambak, Pemeliharran, Feeding, Harvest And Total Harvest. Technical Analysis Of The Data Will Be Used To Calculate The Income Of Farmers Shrimp Pond Using Analytical Tools R / C Ratio. The Results Showed The Total Cost Of Production, Farmers' Income Receipts Shrimp Ponds In Pulau Tanjung Keramat Tana Tidung Of The Respondents, The Average Production Cost Of Rp 19.11375 Million During The Three-Month Period One Harvest With Total Area Of Farms By An Average Of 13.5 Ha. Acceptance Of Rp 35.137 Million R/C Ratio Of 1.81, So That In Katakana Feasible. Keywords: Revenue Analysis, Tiger Shrimp Farmers