
Keragaan Sistem Agribisnis Pisang Kepok (Musa acuminata balbisiana) (Studi Kasus Di Desa Setabu Kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan)
Pengarang : Hapiga - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2017XML Detail Export Citation
Abstract
Desa Setabu Merupakan Satu Diantara Daerah Sentra Produksi Tanaman Pisang Kepok Di Kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan. Tujuan Dari Penelitian Ini Untuk Mengetahui Keragaan Sistem Agribisnis Pisang Kepok Yang Dilihat Dari Setiap Sub-Sistem Agribisnis. Metodelogi Analisis Yang Digunakan Adalah Analisis Deskriptif. Berdasarkan Hasil Penelitian Diketahui Bahwa Keragaan Sistem Agribisnis Pisang Kepok Di Desa Setabu Meliputi Keragaan Subsistem Hulu, Dimana Petani Masih Menggunakan Alat Pertanian Secara Sederhana Yang Dibeli Dari Toko Yang Berada Di Desa Setabu Yang Mengimpor Alat Pertanian Dari Negara Malaysia (Tawau), Bahan Pertanian Yang Digunakan Petani Berupa Pupuk Dan Racun Sedangkan Untuk Bibit Yang Digunakan Oleh Petani Ialah Anakan Tanaman Pisang Ataupun Bibit Pisang Yang Dibeli Dari Toko Yang Berada Di Kecamatan Sebatik Timur (Sungai Nyamuk) Dengan Harga Rp 5.000,-/Bibit. Keragaan Subsistem Usahatani Yang Dimulai Dari Kegiatan Penyiapaan Lahan Pertanian, Penanaman Bibit Pisang Kepok, Pemupukan, Penyiangan Dan Pendangiran, Pengendalian Hama Dan Penyakit, Panen Dan Pasca Panen. Keragaan Subsistem Hilir Terdiri Atas Dua Saluran Pemasaran, Saluran Pemasaran I (Pertama) Dikatakan Saluran Terpendek Dikarenakan Petani Hanya Menjual Hasil Panen Kepada Masyarakat Di Desa Setabu Dengan Harga Rp 4.000/Sisir Dan Saluran Pemasaran Yang Ke II (Dua) Dikatakan Saluran Terpanjang Karena Petani Menjual Hasil Panen Kepada Pedagang Pengepul Seharga Rp. 4.000,-/Sisir Yang Selanjutnya Akan Dijual Ke Konsumen Akhir Diluar Pulau Sebatik Dengan Harga Rp. 7.000,-/Sisir Dan Keragaan Lembaga Penunjang Yang Terdapat Di Desa Setabu Seperti Lembaga Pemerintah, Bank, Koperasi Dan Penyuluhan Namun Tidak Ikut Berperan Dalam Menunjang Usahatani Pisang Kepok Dikarenakan Belum Terbentuknya Kelompok Tani.
Kata Kunci: Pisang Kepok, Sistem Agribisnis, dan Analisis Deskriptif
Setabu Village Is Among The Regions Kepok Banana Plants Production Center In The District Of West Sebatik Regency Of Nunukan. The Aim Of The Study Is To Examine The Performance Of The Agribusiness System Bananas Kepok Seen From Every Sub-System Of Agribusiness. Methodology The Analysis Is Descriptive Analysis. Based On The Survey Results Revealed That The Performance Of The Agribusiness System Bananas Kepok Village Setabu Include The Performance Of The Subsystem Upstream, Where Farmers Still Use Farming Tools Are Simply Purchased From A Shop In The Village Setabu That Import Agricultural Equipment From Malaysia (Tawau), Agricultural Materials Used Farmers In The Form Of Fertilizers And Toxic While For The Seeds Used By Farmers Is To Plant Saplings Of Banana Or Banana Seedlings Purchased From A Shop Located In The District Of East Sebatik (Sungai Nyamuk) At A Price Of Rp 5,000, - / Seedling. Performance Of Farming Subsystem That Starts From The Agricultural Land Preparation, Planting Banana Kepok, Fertilizing, Weeding And Maintenance, Pest And Disease Control, Harvest And Post-Harvest. The Performance Of Subsystems Downstream Consists Of Two Marketing Channels, Marketing Channels I (First) Is Said To Channel The Shortest Because Only Farmers Sell Their Harvest To The People In The Village Setabu At Rp 4,000 / Comb And Marketing Channel II (Two) Is Said To Channel The Longest Because Farmers Sell Harvest To The Traders Collectors For Rp. 4000, - / Comb Which Would Then Be Sold To End Consumers Outside Sebatik Island At A Price Of Rp. 7000, - / Comb And The Performance Of Supporting Institutions Located In The Village Of Setabu Such As Government Agencies, Banks, Cooperatives And Counseling But Do Not Participate In Supporting Farming Due To The Lack Of A Kepok Banana Farmer Groups. Keywords: Banana Kepok, Agribusiness System, and Descriptive Analysis