Analisis Biaya Lingkungan (Sosial Dan Fisik) Limbah Peternakan Ayam Ras Di Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Biaya Lingkungan (Sosial Dan Fisik) Limbah Peternakan Ayam Ras Di Kota Tarakan

Analisis Biaya Lingkungan (Sosial Dan Fisik) Limbah Peternakan Ayam Ras Di Kota Tarakan

Pengarang : Septwinda Tasia Ranti - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan terkait biaya lingkungan yang harus dianggarkan oleh pemilik peternakan (peternak) ayam ras di Kota Tarakan. Pertama, berapa besar nilai biaya lingkungan (sosial dan fisik) dengan cara kompensasi menggunakan metode willingness to pay (WTP) dan willingness to accept (WTA). Kedua, berapa besar persentase biaya lingkungan (sosial dan fisik) terhadap struktur biaya total usaha peternakan ayam ras. Ketiga, faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kompensasi sosial (biaya lingkungan sosial) menurut willingness to accept dari penduduk. Skripsi ini merupakan penelitian kuantitatif dan deskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan contingent valuation method (CVM) dengan metode willingness to pay dan willingness to accept untuk memperoleh nilai biaya lingkungan (sosial dan fisik). Data yang digunakan dalam skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari responden dalam penelitian yaitu peternak ayam ras pedaging dan penduduk di sekitar peternakan yang dipilih dengan metode purposive sampling dan quota sampling. Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, skripsi, dan artikel yang relevan dengan penelitian terkait biaya lingkungan (sosial dan fisik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya total usaha peternakan ayam ras pedaging dalam satu periode di Kota Tarakan sebesar Rp. 181.027.573,94. Biaya lingkungan dikategorikan menjadi dua yaitu biaya lingkungan fisik menurut WTP peternak Rp. 3.103.300 (1,65% dari biaya total) dan biaya lingkungan sosial (kompensasi sosial) Rp. 4.200.000 (2,23% dari biaya total). Nilai kompensasi sosial yang diinginkan penduduk sekitar (WTA) Rp. 4.078.001,10 (2,17% dari biaya total). Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTA penduduk sekitar peternakan yaitu usia, pendidikan, pengetahuan, dan jumlah anggota keluarga.
Kata Kunci: Biaya Lingkungan, Contingent Valuation, Tarakan

This study aimed to answer three questions related to the environrnental costs that must be budgeted by the farm owner (breeder) of broilers in Tarakan City. First, how much was the environmental cost (social and physical) by means of compensation using the methods of willingness to pay (WTP) and willingness to accept (WTA). Second, how much was the percentage of environmental costs (social and physical) to the total cost structure of broiler farming? Third, what were the factors that affected the value of social compensation (social environmental costs) according to the willingness to accept from the population. The data were analyzed using analysis of physical and social environmental costs with the contingent valuation method (CVM) approach using the concepts of willingness to pay and willingness to accept, analysis of the percentage of environmental costs on the total cost structure, and multiple linear regression analysis. The results showed that the average total cost of broiler farm business in one period in Tarakan City was Rp. 181,027,573.94. Environmental costs were categorized into two, namely the physical environment costs according to the farmer's WTP of Rp. 3,103,300 (1.65% of total cost) and social environmental costs (social compensation) of Rp. 4,200,000 (2.23% of total cost). The value of social cornpensation desired by the surrounding population (WTA) was Rp. 4,078,001.10 (2.17% of total costs). The factors that influenced the WTA value of the population around the farm were age, education, knowledge, and number of family members. Keywords: Environmental Costs, Contingent Valuation, Tarakan

Detail Informasi