
Analisis Transmisi Volatilitas Pada Pasar Keuangan Indonesia
Pengarang : Nurul Azizah - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan adanya keberadaan heteroskedastisitas volatilitas untuk menangkap guncangan pada Pasar Keuangan Indonesia dengan menggunakan Pasar Modal, Pasar Valuta Asing dan Pasar Uang sebagai instrument penelitian. Variabel diambil dari setiap pasar yang diuji adalah IHSG, Kurs dan Treasury Bills. Metode penelelitian yang digunakan adalah ARCH, GARCH, Vector Error Correction (VECM) dan diolah menggunakan Eviews 10. Dengan menggunakan data runtutan waktu (time series) mingguan. Data penelitian menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui publikasi investing.com dan yahoo.finance.co.id periode 2008 sampai dengan 2018. Penelitian ini menemukan Pasar Keuangan Indonesia memiliki volatilitas dan Volatilitas terbesar bergerak pada Treasury Bills, Model terbaik untuk menghitung Volatilitas adalah Garch, korelasi antara variabel instrument keuangan memiliki keterikatan satu sama lain dalam pasar keuangan Indonesia yang mana akan menyebabkan spillover dalam makro dan mikro ekonomi Indonesia.
This study aims to find the existence of volatility heteroscedasticity to capture shocks in the Indonesian Financial Market by using the Capital Market, Foreign Exchange Market and Money Market as research instruments. Variables taken from each market tested are JCI, Exchange Rate and Treasury Bills. The research method used is ARCH, GARCH, Vector Error Correction (VECM) and processed using Eviews 10. Using weekly time series data. The research data uses secondary data obtained through investing.com and yahoo.finance.co.id publications for the period 2008 to 2018. This study found that the Indonesian Financial Market has the largest volatility and volatility moves on Treasury Bills. The best model to calculate volatility is Garch, The correlation between the variables of financial instruments is related to each other in the Indonesian financial market which will cause spillover in the macro and micro economy of Indonesia.