
Analisis Pendapatan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Padi Ladang (Oryza sativa l.) Di Desa Pujungan Kecamatan Pujungan Kabupaten Malinau
Pengarang : Gamil Yutang
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2019Abstrak Indonesia
Swasembada rasda (beras daerah) merupakan salah satu program pemerintah di kabupaten malinau untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. melihat kondisi wilayah yang cukup berpotensi dan dukungan wilayah yang cukup besar serta mayoritas penduduk yang secara turun temurun berkerja di sektor pertanian menjadi faktor pendukung utama dalam program pemerintah kabupaten malinau untuk mengembangkan program rasda (beras daerah). desa pujungan merupakan salah satu daerah yang ikut berperan serta dalam mendukung program rasda pemerintah kabupaten malinau, namun seiring dengan perkembangan tersebut, banyak petani padi ladang yang tidak mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi usahataninya dalam satu kali proses produksi. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa pendapatan usahatani padi ladang yang terdapat di desa pujungan, dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi produksi usahatani padi ladang di desa pujungan. metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara metode sensus dan metode analisis data menggunakan analisis usahatani dan program spss 18 regresi linier berganda dengan menggunakan persamaan cobb douglas untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi usahatani padi ladang di desa pujungan. hasil yang diperoleh berdasarkan analisis pendapatan usahatani petani padi ladang di desa pujungan, biaya ratarata produksi yang dikeluarkan oleh petani sebesar rp. 1.036.348.31/ha dalam satu kali proses produksi, dengan hasil produksi rata-rata 1.073 kg/ha. penerimaan yang diperoleh petani sebesar rp. 6.259.163,09/ha dan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani padi ladang di desa pujungan sebesar rp. 5.222.814,31/ha untuk satu kali proses produksi atau musim tanam. besarnya nilai r² sebesar 0,758 yang berarti bahwa besarnya pengaruh dari variabel luas lahan, benih, herbisida, dan tenaga kerja sebesar 77,2% terhadap hasil produksi sedangkan sisanya sebesar 22,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti. pada uji f didapat nilai f sebesar 56.701 diketahui bahwa variabel yang digunakan secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap hasil produksi padi ladang dengan tingkat sig 0,000 < 0,05. pada uji parsial/uji t masingmasing variabel luas lahan dan variabel benih menunjukan pengaruh yang signifikan sebesar 0,000 < 0,05 terhadap hasil produksi, sedangkan variabel herbisida dan tenaga kerja menunjukan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan hasil produksi. adapun saran yang dapat diberikan yaitu bagi pemerintah perlu meningkatkan peran penyuluhan kepada petani agar petani memperoleh pengetahuan yang lebih baik lagi berkaitan dengan cara pengolahan usahatani padi ladang untuk meningkatkan hasil produksi petani, bagi masyarakat perlu memperluas lahan garapan dan memperhatikan jumlah penggunaan benih sebaiknya 4-6 butir benih perlubang tanam, serta perlu perawatan yang lebih baik lagi pada saat musim pemeliharaan agar bisa meningkatkan hasil produksi petani dan dapat berkontribusi kuat mendukung program pangan rasda kabupaten malinau. selain itu bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambah variabel ataupun memilih variabel yang sesuai dengan kondisi daerah penelitian agar dapat menjelaskan lebih terperinci pengenai penelitian tersebut.
Abstrak Indonesia
Self-sufficiency in rasda (regional rice) is one of the government programs in malinau district to meet the food needs of the community. potential regional and considerable regional support and the majority of the population who have traditionally worked in the agricultural sector were the main supporting factors for the malinau district government to the develop the rasda program. pujungan village is one of the regions that participated in supporting the rasda program, but many field rice farmers do not know how much it costs and what factor affect their business in one production process. this is study aimed to find out how much income in field paddy business is in pujungan vilage, and what factor influence the production of field paddy in pujungan village. sampling is done by census method. data were analyzed through business income analysis and multiple linear regression analysis using the cobb douglas equation. the spss 18 program was used to analyze the data. the results obtained from the analysis of business income are the avarage production costs incurred by farmers was rp. 1,036,348.31/ha in one production process, with an average yield of 1,073 kg/ha. the income obtained by farmers was rp. 6,259,163.09/ha and the average income obtained by field rice farmers in pujungan village was rp. 5,222,814.31/ha for one production process or planting season. the obtained r² value of 0.758 means that the magnitude of the influence of the variable area of land, seeds, herbicides, and labor amounted to 77.2% of production while the remaining 22.8% is influenced by other variables. in the f test obtained f value of 56,701 means that the variables used together have a significant effect on the yield of rice field paddy with a level of sig 0,000 < 0,05. in the partial test or t test / t each variable area of land and seed variables showed a significant effect that is 0,000 < 0,05 on production results, while the yield, while the variables of herbicides and labor showed no significant effect on demand for production. this study suggests that the government needs to increase the role of counseling to farmers so that they can get better knowledge related to the way processing of field paddy business to increase production. for the community it is necessary to expand agricultural land and pay attention to the amount of seed use should be 4-6 grains per hole, and need better care during the maintenance season so that production can increase and contribute strongly to malinau district's rasda food program. in addition, the next researcher is expected to develop this research by adding variables or selecting variables that are in accordance with the conditions of the study area in order to explain in more detail the subject matter of the research.