
Analisis Permintaan Cabai Rawit (Capsicum frutescens l.) Usaha Warung Makan Ayam Goreng Di Kecamatan Tarakan Tengah Kota Tarakan
Pengarang : Sandia Laras Sita
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2019Abstrak Indonesia
Salah satu komoditas holtikultura adalah cabai rawit. terjadinya fluktuasi harga terutama pada salah satu komoditi yaitu cabai rawit diduga dapat berpengaruh terhadap warung makan ayam goreng yang menggunakan cabai rawit sebagai bahan baku masakannya. apabila harga cabai rawit sedang melambung tinggi dan pasokannya sedikit, pihak warung makan ayam goreng tidak dapat secara langsung mengurangi jumlah pemakaian cabai rawit dalam bahan baku masakannya karena nantinya akan berdampak pada masakan yang dijualnya. tujuan dari penelitian ini adalah: (1)mengidentifikasi karakteristik usaha warung makan ayam goreng di kecamatan tarakan tengah kota tarakan, (2)menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan cabai rawit usaha warung makan ayam goreng di kecamatan tarakan tengah kota tarakan, dan (3)menganalisis elastisitas permintaan terhadap harga cabai rawit usaha warung makan ayam goreng di kecamatan tarakan tengah kota tarakan. metode penentuan sampel yang digunakan adalah kuota sampling dan jumlah responden sebanyak 30 warung makan ayam goreng. analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan elastisitas permintaan terhadap harga cabai rawit. sampel pada penelitian ini adalah warung makan ayam goreng di kecamatan tarakan tengah kota tarakan. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan harga cabai rawit (x1), harga ayam (x2), harga beras (x3), harga minyak goring (x4), harga jual rata-rata masakan dengan cabai rawit (x5), rata-rata penerimaan warung (x6), skala usaha (x7) berpengaruh signifikan terhadap permintaan cabai rawit di kecamatan tarakan tengah kota tarakan. hal ini dibuktikan dari nilai f hitung sebesar 36,890 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (sig. 0,000 < sig. 0,05). nilai r square sebesar 0,921 berarti bahwa 92,1% variabel ini menjelaskan permintaan cabai rawit sedangkan sisanya sebesar 7,9% diterangkan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model. selain itu, secara parsial harga cabai rawit (x1) (sig. 0,001 < sig. 0,05), rata-rata penerimaan warung (x6) (sig. 0,000 < sig. 0,05), dan skala usaha (x7) (sig. 0,046 < sig. 0,05), berpengaruh terhadap permintaan cabai rawit. sedangkan harga ayam (x2) (sig. 0,129 > sig. 0,05), harga beras (x3) (sig. 0,976 > sig. 0,05), harga minyak goring (x4) (sig. 0,676 > sig. 0,05), harga jual rata-rata masakan dengan cabai rawit (x5) (sig. 0,174 > sig. 0,05) secara parsial tidak berpengaruh terhadap permintaan cabai rawit. karena, nilai signifikansi dari variabel tersebut lebih besar dari pada tingkat kepercayaan 5%. elastisitas permintaan terhadap harga cabai rawit bersifat inelastis, dengan nilai koefisien sebesar -0,003. adapun sarannya yaitu, bagi pengusaha warung makan ayam goreng di kecamatan tarakan tengah kota tarakan untuk menambah jumlah kursi agar penerimaannya menjadi meningkat.
Abstrak Indonesia
One of the horticultural commodities is cayenne pepper. the price fluctuations in this commodity is thought to have an effect on fried chicken food stalls that use cayenne pepper as cooking ingredients, if the price cayenne pepper is soaring and the supply is small, the fried chicken food stalls cannot directly reduce the amount of cayenne pepper use in this cooking ingredients because it will have an impact on the dishes they sell. the objectives of this study were: (1) to identify the characteristics of fried chicken food stalls in central tarakan district, tarakan city. (2) to analyze the factors influencing the demand for cayenne pepper in fried chicken food stalls in central tarakan district, tarakan city, and (3) analyzing the elasticity of demand for the price of cayenne pepper in fried chicken food stall business in central tarakan district, tarakan city. the method of determining the sample used was quota sampling and the number of respondents was 30 food stalls. analysis of the data used was multiple linear regression analysis and demand elasticity of the price of cayenne pepper. the sample in this study was a fried chicken food stalls in tarakan central district, tarakan city. the results of this study indicate that simultaneously the price of cayenne pepper (x1), the price of chicken (x2), the price of rice (x3), the price of cooking oil (x4), the average selling price of food with cayenne pepper (x5), the averageof business acceptance (x6), and business scale (x7) have a significant effect on the demand for cayenne pepper in tarakan central district, tarakan city. this is evidenced by the calculated f value of 36,890 with a significance level of 0,000 (sig. 0,000 < sig.0,05). the r square value of 0,921 means that 92,1% of this variable explains the demand for cayenne pepper while the remaining 7,9% is explained by other variables not in the model. in addition, partially the price of cayenne pepper (x1) (sig. 0,001 < sig. 0,05), average business acceptance (x6) (sig. 0,000 < sig. 0,05), and business scale (x7) (sig. 0,046 < sig. 0,05), affect the demand for cayenne pepper. while the price of chicken (x2) (sig. 0,129 > sig. 0,05), price of rice (x3) (sig. 0,976 > sig. 0,05), price of cooking oil (x4) (sig. 0,676 > sig. 0,05), the average selling price of dishes with cayenne pepper (x5) (sig. 0,174 > sig. 0,05) partially do not affect the demand for cayenne pepper. this is because the significance value of the variable is greater than the 5% confidence level. the demand elasticity of the price of cayenne pepper is inelastic, with a coefficient of 0,003. this study suggests that entrepreneurs of fried chicken in tarakan central district, tarakan city to increase the number of seats so that their revenues will increase.