Hormon tiroksin berperan penting dalam proses pematangan ovari pada kepiting bakau dan sudah diujikan pada media pemeliharaan yang terkontrol namun belum diujikan langsung di dalam tambak tradisional. tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas penambahan hormon tiroksin dengan dosis yang berbeda dalam mempercepat proses pematangan ovari pada induk betina kepiting bakau di tambak tradisional. dosis tiroksin yang digunakan pada induk kepiting bakau terdiri dari tiga perlakuan yaitu: a, 0 g/gram bobot (kontrol); b, dosis 0,1 g/gram bobot; dan c, 0,2 g/gram bobot. hasil penelitian menunjukkan perlakuan hormon tiroksin berbeda nyata dengan kontrol terhadap pematangan ovari induk kepiting bakau. penambahan tiroksin pada dosis 0,1 g/gram, sebagai stimulator maturasi kepiting bakau memberikan perkembangan ovari yang terbaik. kata kunci: tiroksin, tambak tradisional, kepiting bakau

Thyroxine hormone was important to maturation process of the ovaries in mud crabs and it tested on controlled maintenance media but yet tested directly in traditional ponds. the aim this study was to examine the effectiveness of thyroxine hormone with different doses in accelerating the maturation process of the ovaries female mud crab in traditional ponds. thyroxine dose used in the mud crab holding consists of three treatments: a, 0 ug / gram weight (control); b, a dose of 0.1 mg / gram weights; and c, 0.2 ug / gram weights. the results showed that thyroxine hormone treatment significantly different from the control of the maturation ovarian female mud crabs. the thyroxine hormone at a dose of 0.1 mg/g can be stimulator ovarian development of female mud crab. keywords: thyroxine, traditional tambak, mud crab