
Bioenrichment Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum) Pada Artemia Salina Sebagai Imunostimulan Benur Udang Windu (Penaeus monodon) Yang Diinfeksi Vibrio parahaemolyticus
Pengarang : Dicky Wahyudi
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2022Abstrak Indonesia
Tingginya tingkat serangan penyakit baik bersifat infeksius maupun non-infeksius merupakan penyebab yang mempengaruhi rendahnya produksi tambak tradisional, salah satu adalah serangan bakteri vibrio parahaemolyticus. tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun karamunting (melastoma malabathricum) sebagai imunostimulan benur udang windu terhadap serangan bakteri v. parahaemolyticus yang diuji tantang pada benur udang windu stadia post larva usia 15 hari (pl – 15) yang diberikan pakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (ral) terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. perlakuan 1 (kontrol), perlakuan 2 (100 ppm), perlakuan 3 (120 ppm) dan perlakuan 4 (150 ppm). hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup yang tertinggi terdapat pada perlakuan 3 yaitu persentase 64%. hasil pengukuran kualitas air selama penelitian menunjukkan bahwa kisaran yang diperoleh masih berada pada kisaran normal dan baik bagi kehidupan benur udang windu (penaeus monodon). kata kunci: udang windu, vibrio parahaemolyticus, ekstrak daun karamunting (m. malabathricum)
Abstrak Indonesia
The high rate of disease attacks, both infectious and non-infectious, is a cause that affects the low production of traditional ponds, one of which is the attack of vibrio parahaemolyticus bacteria. this study aimed to carry out the influence of karamunting leaf extract (melastoma malabathricum) as immunostimulant of tiger prawn seeds against bacterial attacks v. parahaemolyticus tested challenged on 15-day-old tiger prawn seeds stadia post larva (pl - 15) feed given experimental method feed with complete random design (ral) consisting of 4 treatments and three repeats. treatment 1 (control), treatment 2 (100 ppm), treatment 3 (120 ppm) and treatment 4 (150 ppm). the results showed that the highest survival rate was at three treatments, a percentage of 64%. the results of water quality measurements during the study showed that the range obtained is still in the normal range and good for the life of shrimp. keywords: black tiger prawn, vibrio parahaemolyticus, karamunting leaf extract (m. malabathricum)