UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Makna Kukui Dalam Amakan Suku Dayak Agabag Di Desa Samunti Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan (Kajian Semantik)

Makna Kukui Dalam Amakan Suku Dayak Agabag Di Desa Samunti Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan (Kajian Semantik)

Pengarang : Jusli

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2022
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Tujuan penelitian ini merupakan penelitian untuk memperoleh dan mendeskripsikan makna kukui dalam amakan suku dayak agabag di desa samunti kecamatan lumbis ogong kabupaten nunukan. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. data pada penelitian ini berupa lagu daerah (kukui) yang terdapat dalam amakan (upacara adat kematian) suku dayak agabag yang bersumber dari informan/narasumber. sedangkan sumber data pada penelitian ini adalah upacara adat kematian (amakan) dalam suku dayak agabag di desa samunti kecamatan lumbis ogong kabupaten nunukan. teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi, teknik pengamatan, wawancara, teknik rekam dan teknik catat. teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu data collection (mengumpulkan data), data reduction (reduksi data), dan data display (penyajian data). amakan (upacara adat kematian) sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada sesorang yang meninggal dunia, yang dilaksanakan oleh keluarga yang berduka dengan mengundang seluruh keluarga, masyarakat adat desa terdekat, dan upacara adat amakan ini dilaksanakan dengan upacara adat lumulu, sumaluang, dan tarian gong sebagai tanda penghormatan atau melepas secara ikhlas orang yang sudah meninggal dunia untuk terakhir kalinya bahwa fisiknya sudah tidak lagi hidup bersama dengan keluarga di tengah masyarakat adat desa tersebut. kukui (lagu daerah) merupakan seni suara yang sifatnya berupa hiasan kata-kata yang memiliki kesan sejarah atau cerita untuk mengenang orang yang telah meninggal sewaktu masih hidup.hasil penelitian diperoleh sebanyak sembilan lagu daerah suku dayak agabag yaitu: lumulu, layung, lumbis, pagun suang, manuk solok, bangkudu, yangkawanan, mamantis dan linsugut. fungsi dari kukui (lagu daerah) yaitu sebagai pengiring dalam amakan (upacara adat kematian), sebagai pelipur hati, sebagai penguat rasa persatuan masyarakat suku dayak agabag dan melestarikan budaya indonesia khususnya budaya suku dayak agabag.

Abstrak Indonesia

This research aimed at obtaining and describing the meaning of kukui in amakan of dayak agabag tribe in samunti village, lumbis ogong district, nunukan regency. this descriptive-qualitative research collected the data from the folk songs (kukui) contained in amakan (traditional funeral ceremony) of agabag dayak tribe sourced from informants/resources. meanwhile, the data source in this study were the traditional funeral cereony (amakan) in dayak agabag tribe of samunti village, lumbis ogong district, nunukan regency. the research data were collected using observation, interviews, recording, and note-taking techniques. the data were then analyzed using data collection, reduction, and presentation. amakan (traditional funeral ceremony) as one last respect form to someone who died was held by the grieving family by inviting the whole family and indigenous peoples from the nearest village. this amakan traditional ceremony is commonly held with the lumulu, sumaluang traditional ceremony, and gong dance as a sign of sincere respect or release of a person died for the last time who physically no longer lived with his family in the middle of traditional communities in the related village. kukui (folk songs) is a vocal art in the form of decorative words impressing history or stories to commemorate the death people while they were still alive. the research results show that there were nine folk songs of agabag dayak tribe consisting of lumulu, layung, lumbis, pagun suang, manuk solok, benchdu, yangkawanan, mamantis and linsugut. the function of kukui (folk songs) is accompanying the amakan (traditional funeral ceremony), as heart consolation, strengthening the community unity of dayak agabag tribe, and preserving the indonesian culture, especially the culture of dayak agabag tribe