
Analisis Alih Kode dan Campur Kode Pada Siswa Kelas VII-1 Di MTs DDI Tarakan (Kajian Sosiolinguistik)
Pengarang : Nurhidayah
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2021Abstrak Indonesia
Skripsi ini berjudul analisis alih kode dan campur kode pada siswa kelas vii-1 di mts ddi tarakan kajian sosiolinguistik. penelitian ini menggunakan landasan teori kajian sosiolinguistik. kajian sosiolinguistik yang dikaitkan dengan pnelitian, yaitu alih kode dan campur kode. penulis menggunakan jenis penelitian seskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan data-data berdasarkan bentuk-bentuk alih kode dan campur kode. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak bebas libat cakap dan rekam. data yang ada kemudian diklasifikasikan berdasarkan alih kode intern, alih kode ekstern, campur kode ke dalam, dan campur kode ke luar serta dianalisis, diinterpretasikan dan disimpulkan. hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat kode bahasa yang digunakan oleh siswa kelas vii-1, yaitu bahasa bugis, bahasa jawa, bahasa inggris, dan bahasa arab. keempat kode bahasa tersebut diklasifikasikan berdasarkan alih kode intern, alih kode ekstern, campur kode ke dalam, dan campur kode ke luar. pada alih kode imtern terdapat dua kode bahasa, yaitu bahasa bugis dan bahasa jawa dan alih kode ekstern terdapat dua buah kode bahasa yaitu bahasa inggris dan bahasa arab. sedangkan campur kode ke dalam terdapat dua buah kode bahasa yaitu bahasa bugis dan bahasa jawa. sedangkan alih kode ekstern terdapat dua buah kode bahasa yaitu bahasa inggris dan bahasa arab. penyebab terjadinya alih kode dan campur kode bahasa yang digunakan oleh siswa kelas vii-1 adalah (a) identifikasi peran (penutur), (b) identifikasi ragam, (c) keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan, (d) kesantaian penutur, (e) kebiasaan, (f) tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang sedang dipakai, (g) hadirnya penutur ketiga, (h) perubahan topik pembicaraan antara penutur dengan lawan tutur, (i) perubahan situasi berbicara dari tidak formal menjadi formal, (j) mengimbangi kemampuan berbahasa lawan tuturnya, (k) untuk membangkitkan rasa humor, dan (l) untuk sekedar bergengsi.
Abstrak Indonesia
Tidak Tersedia Deskripsi