
Analisis Kelayakan Finansial Perkebunan Karet (Hevea brasiliensis) Rakyat Di Kecamatan Malinau Utara Kabupaten Malinau
Pengarang : Dessy Nopianthi
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2021Abstrak Indonesia
Tingkat kesejahteraan petani sering dikaitkan dengan keadaan usahatani yang dicerminkan oleh tingkat pendapatan petani. penerimaan yang berkurang akan diikuti dengan semakin rendahnya pendapatan yang diterima petani. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial perkebunan karet rakyat di kecamatan malinau utara kabupaten malinau. metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu pemilihan sengaja dengan kriteria yang telah penulis tentukan, yaitu: petani yang berusahatani komoditas perkebunan karet lebih dari 5 tahun dan luas lahan perkebunan karet rakyat 1 ha. penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu menganalisis data dengan cara mendesripsikan atau menggambarkan data sebagaimana adanya. penelitian ini menggunakan metode analisis kelayakan finansial yang terdiri dari npv, net b/c, irr, pp, dan bep. hasil analisis kelayakan finansial usaha karet rakyat ini dinyatakan layak, terbukti dengan npv yang positif pada diskon faktor 6%, irr lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku (6%), dan nilai net b/c ratio lebih besar dari satu. payback period-nya menunjukkan bahwa usaha ini akan mengembalikan investasinya dalam waktu 12 tahun 2 bulan 4 hari. usaha ini akan mengalami peluang pokok pada saat volume produksi karet mencapai 1.987 kg perproduksi, atau dengan harga jual sebesar rp 2.245 per kg. kata kunci: kelayakan finansial, perkebunan rakyat, tanaman karet
Abstrak Indonesia
Welfare level of farmers in often associated with the level of income. low earning will be followed by lower income received by farmers. this research was conducted to determine the financial feasibility of rubber plantations in north malinau district, malinau regency. the method of determining sample was purposive sampling that the researcher has determined, namely: respondent who have a rubber plantation business for more than 5 years and rubber plantation area of 1 hectare. the research method used a quantitative descriptive by describing the data finding. it also used a financial feasibility analysis method that consists of npv, net b/c, irr, pp, and bep. the results of the financial feasibility analysis revealed that it was declared feasible, as evidenced by a positive npv at a discount factor of 6%, an irr greater than the prevailing interest rate (6%), and a net b/c ratio value greater that one. the payback period shows that this business will return its investment within 12 years 2 month 4 days. this business will have a major opportunity when the volume of rubber production reaches 1,987 kg per production, or with a selling price of rp 2,245 per kg. keywords: financial feasibility, smallholder plantation, rubber plants