
Pertimbangan Hakim Pada Putusan Residivis Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian. (Tinjauan Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Tarakan Nomor : 24/PID.SUS- Anak/2017/PN.TAR)
Pengarang : Chikarena Mallinda
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2020Abstrak Indonesia
Anak sebagai pelaku tindak pidana memerlukan perhatian yang khusus dari semua pihak, mengingat anak adalah aset bangsa dan perkembangan masa depannya masih panjang. kenakalan anak dapat di artikan sebagai perbuatan melanggar norma hukum dan norma. salah satu bentuk perbuatan yang terjadi selama ini adalah tindak pidana pencurian berulang kali.. pada hakekatnya, segala bentuk penanganan terhadap anak yang melanggar hukum harus memprioritaskan kepentingan terbaik untuk anak. oleh karena itu, keputusan yang diambil hakim harus adil dan proporsional, serta tidak semata-mata dilakukan atas pertimbangan hukum, tapi juga mempertimbangkan faktor lain, seperti kondisi lingkungan sekitar anak, status sosial anak, dan keadaan keluarga. penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif, yaitu mengkaji undang- undang dan peraturan serta teori-teori hukum yang berkaitan dengan tindak pidana pencurian dan pelaku. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan undang-undang, pendekatan konseptual , dan pendekatan kasus. hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa aspek yang dijadikan pertimbangan oleh hakim diantaranya : pertama, aspek sosial yaitu tidak adanya lembaga-lembaga pendukung untuk anak tersebut. kedua, asas kemanfatan apakah anak tersebut apabila di penjara akan menjadi lebih baik lagi atau sebaliknya. putusan nomor: 24/pid.sus-anak/2017/pn.tar, terdakwa sebelumnya telah melakukan pencurian dan sedang menjalani hukuman 10 bulan dari kasus sebelumnya 1 tahun 6 bulan putusan: 4/pid.sus-anak/2017/pn.tar. karena dalam satu kasus tidak mungkin ada dua keputusan maka kasus baru dibuka dari pengembangan pengungkapan fakta persidangan dalam keputusan sebelumnya. anak itu berasal dari keluarga yang broken home, di luar rumah anak tersebut bergabung dalam plot seseorang yang suka mencuri. dalam persidangan hakim sebenarnya tidak ingin anak tersebut dipenjara karena hakim sangat mempertimbangkan perkembangan anak jika anak tersebut dipenjara di lembaga pemasyarakatan.
Abstrak Indonesia
Children as perpetrators of crime need special attention from all parties, considering that children are the nation's assets and their future development is still long. children's misbehavior can be interpreted as an act that violates legal norms and norms. one form of action that has occurred so far is the crime of theft repeatedly. in essence, all forms of handling against children who violate the law must prioritize the best interests of children. therefore, decisions taken by judges must be fair and proportional, and not solely based on legal considerations, but also consider other factors, such as the environment around the child, the child's social status, and family circumstances. this study uses normative research methods, namely reviewing the laws and regulations as well as legal theories relating to theft and perpetrators. the approach used is the law approach, conceptual approach, and case approach. the results showed that there were several aspects that were considered by judges including: first, the social aspect is the absence of supporting institutions for the child. second, the principle of benefit whether the child if in prison will be better or vice versa. decision number: 24 / pid.sus-anak / 2017 / pn.tar, the defendant previously committed theft and is serving a sentence of 10 months from the previous case 1 year 6 months verdict: 4 / pid.sus-anak / 2017 / pn.tar . because in one case there could not be two decisions then a new case was opened from developing the disclosure of the facts of the trial in the previous decision. the child comes from a broken home family, outside the house the child joins in the plot of someone who likes to steal. in the trial the judge actually did not want the child to be jailed because the judge was very considering the development of the child if the child was imprisoned in a penitentiary.