
Analisis Break Even Point (BEP) Dan Rasio Usaha Madu Trigona sp. Di UPTD KPH Tarakan
Pengarang : Hikma Mauliana
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2021Abstrak Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk melihat biaya dan penerimaan usaha madu di uptd.kph tarakan, serta melihat kelayakan usaha madu dengan menganalisis nilai break even point dan r/c rasio. penelitian ini dilakukan di kota tarakan tepatnya di kawasan hutan lindung yang dikelola oleh uptd.kph tarakan. pemilihan responden menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan sengaja dengan kriteria yang telah penulis tetapkan yaitu: pemilik usaha madu bekerjasama dengan uptd.kph dan telah menjalankan usaha madu selama lebih dari 1 tahun. dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. teknik analisis data menggunakan anaisis biaya, analisis break even poin dan rasio kelayakan usaha. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya produksi yang terdapat didalam usaha madu adalah biaya tetap rp. 374.356, biaya vaariabel rp. 139.806, total biaya rp.514.262 untuk satu kali produksi. dengan penerimaan mencapai rp. 1.200.000 per bulan dan pendapatan sebesar rp.685.738. nilai bep unit mencapai 2,50 botol dengan ukuran 250 ml, bep harga rp.72.537 bep penerimaan rp. 424.695 dari perhitungan break even point dapat dilihat bahwa usaha madu mengalami keuntungan dan layak untuk dijalankan karena telah melampaui keadaan break even. rasio usaha madu sebesar 2,23 >1 menunjukkan bahwa usaha layak untuk dijalankan. kata kunci: usaha madu, biaya, break even point, r/c rasio
Abstrak Indonesia
This study aimed to investigate the cost and revenues of the honey business in uptd.kph tarakan, and to find out the feasibility of the honey business by analyzing the break even point value and the r/c ratio. this reaserch was conducted in the city of tarakan, precisely in the protected forest area managed by uptd.kph tarakan. this selection of respondents was done using the purposive sampling method. the sampling criteria were the honey business owners in collaboration with uptd.kph who ran their honey business for more than 1 year. in this study, the quantitative descriptive method was used to analyzed using cost analysis, break even point analysis and business feasibility rations. the results of this study indivated that the production costs contained in the honey business wee fixed costs of rp. 374,356, variable cost of rp. 139,806, and the total cost of rp. 514.262 for one production. the revenues were rp. 1,200,000 per month with the income of rp. 424,695. from the break even point calculation, it was known that the honey business was profitable and feasible to run because it had exceeded the break even point. honey business ratio of 2.23 > 1 indicated that the business was feasible to run. kata kunci: honey business, cost, break even point, r/c ratio