
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA AKHIR DI SMA HANGTUAH KOTA TARAKAN
Pengarang : Grace Pongmekkita
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2025Abstrak Indonesia
Abstrak remaja merupakan fase penting dalam perkembangan, terutama bagi perempuan yang mulai mengalami siklus menstruasi sebagai bagian dari kematangan organ reproduksi. siklus ini sangat dipengaruhi oleh status gizi. ketidakseimbangan gizi, dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan menstruasi tidak teratur, seperti jarak antar menstruasi yang terlalu panjang (oligomenorea) atau terlalu pendek (polimenorea). tujuan penelitiaan ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan siklus menstruasi pada remaja. metode penelitian adalah cross sectional. populasi penelitian ini siswi sma hang tuah kota tarakan sebanyak 160 responden dan sampel sebanyak 114 responden, dengan menggunakan teknik rendom sampiling. instrumen penelitian menggunakan lembar ceklis dan alat ukur tinggi badan (microtoise) dan alat ukur berat badan (timbangan digital). analisis data menggunakan uji chi-square. hasil data, lebih dari setengahnya responden memiliki status gizi normal 64 responden (54.1%), status gizi kurang 25 responden (25%), status gizi lebih 21 responden (18.4%), dan status gizi obesitas 4 responden (3.5%). siklus menstruasi normal 64 responden (54.1%), oligomenorea 25 responden (25%), dan polimenorea 25 responden (25%). ada hubungan signifikan antara status gizi dengan siklus menstruasi pada remaja akhir (< 0.001). oleh karena itu, status gizi sangat penting dalam mendukung kesehatan reproduksi pada remaja, khususnya dalam menjaga siklus menstruasi yang teratur. kata kunci : siklus menstruasi, status gizi, remaja
Abstrak Indonesia
Abstract adolescence is a critical developmental phase, particularly for females who begin to experience menstrual cycles as part of reproductive organ maturation. the menstrual cycle is closely influenced by nutritional status nutritional imbalances can disrupt hormonal regulation, potentially leading to irregular menstruation, such as extended intervals between perioda (oligomenorrhea) or shortened intervals (polymenorrhea) this study aims to examine the relationship between nutritional status and menstrual cycles among adolescents. a cross-sectional research design was employed. the population consisted of 160 female students at hang tuah senior high school, tarakan city, with a sample of 114 respondents selected through random sampling data collection instruments included a checklist, height measurement tool (microfoise), and digital weighing scale. data were analyzed using the chi-square test. the results showed that more than half of the respondents, 64 (54.1%), had normal nutntional status, 25 (25%) were undemourished, 21 (18.4%) were overweight, and 4 (3.5%) were categorized as obese regarding menstrual cycles, 64 respondents (54.1%) had usual cycles, while 25 (25%) experienced oligomenorrhea and 25 (25%) experienced polymenorrhea. the findings indicate a statistically significant relationship between nutritional status and menstrual cycles in late adolescents, with a p-value of 0.001. therefore, maintaining proper dietary status is essential in supporting reproductive health among adolescents, particularly in ensuring regular menstrual cycles keywords: menstrual cycle, nutritional status, adolescents