UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Kajian Teknis Dan Sosial Budaya Usahatani Sawi (Brassica chinensis Var. parachinensis) Petani Etnis Toraja Dan Petani Etnis Jawa Di Kota Tarakan

Kajian Teknis Dan Sosial Budaya Usahatani Sawi (Brassica chinensis Var. parachinensis) Petani Etnis Toraja Dan Petani Etnis Jawa Di Kota Tarakan

Pengarang : Siti Ainun Najah

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2020
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Produsen sawi terbesar di kota tarakan berada di kelurahan kampung enam. produsen atau petani sawi di kelurahan kampung enam merupakan petani etnis toraja. metode budidaya tanaman yang mereka lakukan berasaskan kearifan lokal yang dimiliki. kegiatan budidaya sawi petani etnis toraja dilakukan juga oleh petani lainnya maka dalam penelitian ini usahatani sawi petani etnis toraja dibandingkan dengan kegiatan usahatani petani etnis jawa yang sebagian besar juga melakukan kegiatan pertanian di kota tarakan. tujuan penelitian ini yaitu mengetahui teknis, adat-istiadat/kebiasaan dan pendapatan usahatani sawi petani etnis toraja dan petani etnis jawa. metode penentuan sampel yaitu menggunakan metode snowball sampling dan analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis pendapatan. hasil peneitian ini menjelaskan beberapa perbedaan dari penggunaan waktu pengolahan lahan etnis toraja yang membutuhkan waktu 4 jam sedangkan etnis jawa 5 jam. penanaman etnis toraja melakukan semai terlebih dahulu sedangkan etnis jawa sebagian melakukan semai dan sebagian tidak. pemeliharaan pada petani etnis toraja ini menggunakan pupuk udang sedangkan petani etnis jawa menggunakan pupuk kandang, pupuk ponska dan pupuk mutiara. adapaun adat-istiadat dalam usahatani sawi pada petani etnis toraja yaitu ada aturan yang tidak boleh dilanggar pada saat pemanenan yang telah disepakati bersama, sedangkan pada petani etnis jawa memiliki kebiasaan menentukan hari yang baik untuk menanam dengan cara duduk diam diruangan sunyi pada malam hari jum’at dan menggunakan buku primbon sehingga mendapat wasiat. pendapatan rata-rata petani etnis toraja dan etnis jawa jika diasumsikan luasan lahan yang sama yaitu 1 ha, maka usahatani sawi pada petani etnis toraja yaitu rp 85.371.389 per musim tanam sedangkan usahatani sawi pada petani etnis jawa yaitu rp.91.587143 per musim tanam. kata kunci: etnis toraja, etnis jawa, teknis usahatani, adat-istiadat, pendapatan

Abstrak Indonesia

The largest mustard farm in tarakan city is located in kampung enam village. most of the mustard farmers in kampung enam village are toraja farmers. their method of cultivating plants is based on local wisdom. because the cultivation of mustard of toraja farmers bas been adopted by other farmers, this study compared the mustard farming between toraja and javanese farmers who mostly also carry out agricultural activities in tarakan city. the purpose of this study was to determine the technicalities, custom/habits, and income of the toraja and javanese mustard farmers. the samples were determined using the snowball sampling method and the data were analyzed using qualitative desctiptive analysis and income analysis. this study found some differences in the use of land processing time, while the toraja farmers needed 4 hours, the javanese farmers took 5 hours. planting by the toraja farmers was done by seeding first, and the javaaese farmers partly do seedlings and some did not. for maintenance, while the toraja farmers used shrimp fertilizer, the javanese farmers used manure, ponska fertilizer and mutiara fertilizer. related to cutoms, while in toraja agriculture the rules agreed upon at the time of harvest should not be violated, the javanese farmers have the habit of determining a good day to plant by sitting quietly in a quiet room on friday night, and using primbon books to get a will. regarding income, assumsing the same land area was 1 ha, while the toraja farmers got idr 85,371,389 per planting season, the javanese farmers got idr 91,587,143 per planting season. keywords: toraja farmers, javanese farmers, farming techniques, customs, income