UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Makna Lirik Lagu Dulun,  Dasam Amas dan Bencana Pada Masyarakat Suku Tidung Di Kota Tarakan (Kajian Semantik)

Makna Lirik Lagu Dulun, Dasam Amas dan Bencana Pada Masyarakat Suku Tidung Di Kota Tarakan (Kajian Semantik)

Pengarang : Puji Astuti

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2017
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan makna yang terdapat dalam lirik lagu dulun, dasam amas dan bencana pada masyarakat suku tidung di kota tarakan. penelitian ini merupakan kajian semantik. penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. data pada penelitian ini adalah lirik lagu dulun, dasam amas dan bencana, dan hasil wawancara. sumber data penelitian ini bersumber dari informan. teknik pengumpulan dan analisis data. teknik pengumpulan data diperoleh melalui teknik rekam, simak, catat, baca. dalam menganalisis data, peneliti menerapkan beberapa teknik analisis data yang dijabarkan pada langkah-langkah berikut. langkah-langkah tersebut meliputi (1) mengidentifikasi dan menandai bagian-bagian tertentu sesuai dengan masalah yang dikaji, (2) melakukan klasifikasi data, yaitu pengelompokkan hasil analisis data, (3) data yang terkumpul kemudian diartikan kedalam bahasa indonesia, (4) interpretasi data atau memahami,(5) inferensi atau penyimpulan data. hasil penelitian peneliti menunjukan adanya makna denotatif dan makna konotatif yang terdapat dalam lirik lagu dulun, dasam amas dan bencana, selain itu juga peneliti juga menemukan beberapa nilai-nilai yang terdapat dalam ketiga lirik lagu, salah satunya nilai moral dan nilai sosial. dari beberapa kategori nilai-nilai tersebut dalam lirik lagu dulun, dasamamasdanbencana, mencerminkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari baik itu nilai moral, dan nilai sosial masyarakat maupun individu. dari ketiga lagu yang berjudul dulun, dasam amas dan bencana, yang telah di analisis dengan kajian semantik, dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan peneliti menemukan 59 data (lima puluh sembilan data) data yang paling dominan yaitu makna konotatif atau makna yang tidak sebenarnya.

Abstrak Indonesia

Tidak Tersedia Deskripsi