Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap permasalahan kesehatan reproduksi seperti infeksi menular seksual (ims) dan kehamilan usia anak, yang sering kali terjadi akibat kurangnya pengetahuan dan pengaruh pergaulan bebas. data dari dinas kesehatan kota tarakan, tercatat 459 kasus ims pada tahun 2023, serta kasus kehamilan usia anak dalam rentang 15-19 tahun di tahun yang sama. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui metode peer group terhadap peningkatan pengetahuan mengenai ims dan kehamilan usia anak pada remaja putri di sma negeri 1 tarakan. jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi experiment menggunakan pendekatan one group pre-test post-test. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas xi di sma negeri 1 tarakan sebanyak 130 orang. sampel penelitian sebanyak 57 responden dipilih secara cluster random sampling. data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji paired sample t test. hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada pengetahuan remaja putri tentang infeksi menular seksual dan kehamilan usia anak setelah diberikan intervensi pendidikan kesehatan melalui metode peer group. metode ini efektif karena komunikasi yang terjalin antar teman sebaya lebih terbuka dan personal, sehingga memudahkan pemahaman informasi. dengan demikian, pendidikan kesehatan berbasis peer group dapat menjadi strategi preventif dalam menekan angka ims dan kehamilan usia anak di kalangan remaja. kata kunci: pendidikan kesehatan, peer group, infeksi menular seksual, kehamilan usia anak, remaja.

Due to ignorance and the influence of promiscuity, adolescents are particularly susceptible to reproductive health issues like childhood pregnancy and sexually transmitted infections (stis). according to data from the tarakan city health office, 459 sti cases and cases of childhood pregnancy among those aged 15 to 19 occurred in 2023. the purpose of this study was to ascertain how health education using the peer group technique affected teenage girls at sma negeri 1 tarakan's understanding of stis and childhood pregnancy. the type of this research was quantitative with a quasi-experimental design using a one group pre-test post-test approach. the population in this study was all 11th grade female students at sma negeri 1 tarakan, consisted of 130 people. the research sample of 57 respondents was selected through cluster random sampling. data were collected from questionnaires and analysed using the paired sample t test. the results of the study showed a significant increase in the knowledge of adolescent girls about sexually transmitted infections and childhood pregnancy after being given health education interventions through the peer group method. this method was effective because the communication between peers was more open and personal, it was easier to understand the information. thus, peer group-based health education can be a preventive strategy in reducing the number of stis and childhood pregnancy among adolescents. keywords: health education, peer group sexually transmitted infections, childhood pregnancy, adolescence