
Efektivitas Kebijakan Moneter Terhadap Inflasi Di Indonesia
Pengarang : Syalsah
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2025Abstrak Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kebijakan moneter dalam mengendalikan inflasi di indonesia melalui jalur suku bunga dan jalur kredit. variabel yang digunakan mencakup bi rate sebagai variabel independen, suku bunga puab dan bunga pasar sebagai jalur transmisi suku bunga, kredit modal kerja (kmk), kredit investasi (ki), serta jumlah uang beredar (jub) sebagai variabel mediasi, dan inflasi sebagai variabel dependen. metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis jalur menggunakan model structural equation modeling–partial least squares (sem-pls) dengan data triwulanan periode 2014–2024. hasil penelitian menunjukkan bahwa bi rate berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap inflasi, yang mengindikasikan bahwa kebijakan suku bunga justru mendorong inflasi melalui jalur cost-push. sementara itu, pengaruh tidak langsung bi rate terhadap inflasi melalui jalur mediasi (puab, bunga pasar, kredit, dan jub) tidak signifikan secara statistik. jalur transmisi yang dibangun terlalu panjang sehingga kehilangan efektivitasnya dalam menjelaskan mekanisme transmisi moneter terhadap inflasi. temuan ini menyiratkan bahwa efektivitas kebijakan moneter melalui jalur suku bunga dan kredit belum optimal dalam menekan inflasi di indonesia. oleh karena itu, bank indonesia perlu mempertimbangkan jalur transmisi alternatif serta memperkuat instrumen kebijakan non-suku bunga untuk mencapai kestabilan harga yang lebih efektif. kata kunci: kebijakan moneter, bi rate, puab, kredit, jumlah uang beredar, inflasi, sem-pls.
Abstrak Indonesia
This study aims to analyze the effectiveness of monetary policy in controlling inflation in indonesia through the interest rate and credit channels. the variables used include the bi rate as the independent variable, the interbank money market interest rate (puab) and market interest rates as interest rate transmission channels, working capital credit (kmk), investment credit (ki), and money supply (jub) as mediating variables; and inflation as the dependent variable. the method employed is a quantitative approach using path analysis with the structural equation modeling-partial least squares (sem-pls) model, utilizing quarterly data from 2014 to 2024, the results indicate that the bi rate has a direct positive and significant effect on inflation, suggesting that interest rate policy contributes to inflation through the cost-push channel. meanwhile, the indirect impact of the bi rate on inflation through the mediating channels (puab, market interest rates, credit, and money supply) is not statistically significant. the constructed transmission channels are too long, thus losing their effectiveness in explaining the monetary transmission mechanism to inflation. these findings imply that the effectiveness of monetary policy through the interest rate and credit channels is not yet optimal in curbing inflation in indonesia. therefore, bank indonesia must consider alternative transmission channels and strengthen non-interest rate policy instruments to achieve more effective price stability. keywords: monetary policy, bi rate, puab, credit, money supply, inflation, sem-pls