UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INFLASI MELALUI SUKU BUNGA RILL DI INDONESIA TAHUN 2010-2024

PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INFLASI MELALUI SUKU BUNGA RILL DI INDONESIA TAHUN 2010-2024

Pengarang : Windi Winanda

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2025
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah uang beredar (m1) terhadap inflasi di indonesia, serta menelaah apakah suku bunga riil memediasi hubungan tersebut selama periode 2010–2024. metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan data sekunder triwulanan dari bank indonesia dan bps. analisis dilakukan dengan regresi linier bertahap dan pendekatan mediasi. hasil menunjukkan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap inflasi. temuan ini tidak sejalan dengan teori kuantitas uang klasik, namun dapat dijelaskan melalui pendekatan teori perilaku konsumen, khususnya konsep budget line, di mana konsumen hanya mampu berbelanja sesuai batas anggaran. dalam konteks ini, meskipun uang beredar meningkat, daya beli masyarakat tidak serta-merta naik karena pendapatan riil terbatas. sebagian besar uang tersebut tidak digunakan untuk konsumsi, melainkan habis untuk kebutuhan pokok atau bahkan tersimpan tidak produktif. penurunan inflasi yang terjadi lebih merefleksikan lemahnya konsumsi masyarakat daripada kestabilan harga yang sehat. kondisi ini juga memperlihatkan bahwa distribusi uang yang tidak merata menyebabkan peningkatan uang beredar tidak selalu mendorong inflasi, tetapi justru netral terhadap output dan pertumbuhan. dalam hal ini, suku bunga riil tidak terbukti memediasi secara signifikan hubungan antara uang beredar dan inflasi, sehingga pengaruh langsung dari m1 terhadap inflasi tetap dominan. temuan ini menyiratkan pentingnya peran kebijakan fiskal yang komplementer, seperti subsidi transportasi dan energi, guna merangsang konsumsi masyarakat agar inflasi kembali bergerak dalam zona sehat yang mencerminkan aktivitas ekonomi riil. penelitian ini memberikan implikasi penting bagi otoritas moneter dalam merancang kebijakan berbasis pemahaman perilaku konsumen dan dinamika distribusi likuiditas di masyarakat. kata kunci: jumlah uang beredar, inflasi, suku bunga riil, mediasi.

Abstrak Indonesia

This study aims to analyse the effect of the money supply (mi) on inflation in indonesia and examine whether the real interest rate mediates this relationship from 2010-2024. the method used quantitative, quarterly secondary data from bank indonesia and bps. the analysis was conducted using stepwise linear regression and a mediation approach. the results indicated that the money supply negatively and significantly affected inflation. this finding aligned with the consumer behaviour theory approach, particularly the budget line concept, where consumers can only spend within their budget constraints. in this context, despite an increase in the money supply, purchasing power does not necessarily rise due to limited real income. most of the money was not used for consumption but was spent on basic needs or unproductively. the decline in inflation reflected weaker consumer spending rather than healthy price stability. this situation also showed that uneven money distribution means that an increase in money supply does not always drive inflation but is neutral toward output and growth. in this case, real interest rates did not significantly mediate the relationship between money supply and inflation, so the direct impact of m1 on inflation remains dominant. these findings highlighted the importance of complementary fiscal policies, such as transportation and energy subsidies, to stimulate consumer spending and bring inflation back into a healthy zone reflecting real economic activity. this research had significant implications for monetary authorities in designing policies based on understanding consumer behaviour and the dynamics of liquidity distribution in society. keywords: money supply, inflation, real interest rate, mediation.