UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kalimantan Utara

Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kalimantan Utara

Pengarang : Mely Elber Sweety

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2025
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (pad) di kalimantan utara. alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu menganalisis data realisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah dengan menggunakan rasio kontribusi. hasil penelitian menunjukan bahwa 1) kabupaten bulungan: kontribusi pajak daerah fluktuatif dengan puncak di awal dan akhir periode, sedangkan retribusi daerah masih sangat kecil dan tetap. 2) kabupaten malinau: pajak daerah cenderung rendah dan tidak stabil, sementara retribusi daerah minim dan belum signifikan dalam pad. 3) kabupaten tana tidung: kontribusi pajak daerah masih rendah dan tidak stabil, dan retribusi daerah sangat kecil sepanjang periode 2018–2022. 4) kabupaten nunukan: pajak daerah menunjukkan tren peningkatan pasca 2019, namun kontribusi retribusi daerah tetap rendah. 5) kota tarakan: pajak daerah menjadi sumber utama pad dengan kontribusi tinggi dan konsisten, namun retribusi daerah belum optimal dan perlu penguatan. kata kunci: pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan asli daerah

Abstrak Indonesia

This study aims to analyze local taxes and levies' contribution to the increase of local own-source revenue (losr) in north kalimantan. the analytical tool employed in this research is the quantitative descriptive method, which involves analyzing the realization data of local tax and local levy revenues using the contribution ratio. the results indicate varying contributions across the regencies and cities. in bulungan regency, local tax contributions fluctuate, with peaks at the beginning and end of the period, while local levies remain very small and constant. malinau regency shows a tendency for local taxes to be low and unstable, with local levies being minimal and not yet significantly contributing to losr. tana tidung regency also exhibits a low and unstable contribution from local taxes, and local levies were very small throughout 2018-2022. nunukan regency's local taxes demonstrate an increasing trend after 2019, but the contribution of local levies remains low. finally, tarakan city's local taxes serve as the primary source of losr with high and consistent contributions; however, local levies are not yet optimal and require strengthening. keywords: local taxes, local levies, local own-source revenue