
TANGGUNG JAWAB INDUK PERUSAHAAN TERHADAP KEPAILITAN ANAK PERUSAHAAN DITINJAU DARI DOKTRIN PIERCING THE CORPORATE VEIL
Pengarang : Rahmani
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2025Abstrak Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan dan hubungan hukum induk perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas anak perusahaan dalam suatu perusahaan grup, serta memaparkan pertanggungjawaban atas kepailitan anak perusahaan berdasarkan doktrin piercing the corporate veil. penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan konseptual, serta mengacu pada bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun induk perusahaan merupakan pemegang saham mayoritas atas anak perusahaan, namun kedudukan induk perusahaan dan anak perusahaan tetap dianggap sebagai badan hukum mandiri sebagaimana prinsip separate legal entity dalam konstruksi perusahaan tunggal. akibatnya, induk perusahaan dan anak perusahaan memiliki otoritas masing-masing untuk menjalankan perusahaannya sehingga segala perbuatan hukum anak perusahaan merupakan tanggung jawab anak perusahaan itu sendiri dan tidak ada kaitannya dengan induk perusahaan, hal ini sejalan dengan adanya prinsip tanggung jawab terbatas atau limited liability dalam hukum perusahaan. namun, dalam hal tertentu, prinsip limited liability dapat dihapuskan sehingga induk perusahaan dapat bertanggung jawab atas perbuatan hukum anak perusahaan sebagaimana berlakunya doktrin piercing the corporate veil dalam kasus kepailitan anak perusahaan yang disebabkan oleh induk perusahaan. apabila terbukti bahwa kepailitan yang terjadi pada anak perusahaan disebabkan oleh dominasi induk perusahaan yang menjadikan anak perusahaan sebagai alter ego dari induk perusahaan sehingga anak perusahaan tidak mampu membayar utangnya kepada kreditor-kreditornya dan dinyatakan pailit, maka induk perusahaan patut dan layak untuk bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkannya. kata kunci: perusahaan grup, kepailitan, piercing the corporate veil.
Abstrak Indonesia
This study aims to analyze the legal position and relationship between a parent company, as the majority shareholder, and its subsidiary within a corporate group, as well as to examine liability for subsidiary bankruptcy based on the piercing of the corporate veil doctrine. this research employed a normative legal methodology using statutory and conceptual approaches, drawing upon primary, secondary, and tertiary legal sources. the findings indicated that although a parent company holds a majority share in its subsidiary, both entities remain legally independent, in line with the separate legal entity principle in corporate law. consequently, the parent company and subsidiary operate autonomously, and any legal actions taken by the subsidiary are its sole responsibility, with no direct liability attributable to the parent company. this principle aligns with the limited liability doctrine in corporate law. however, under certain circumstances, the limited liability principle may be disregarded, making the parent company accountable for the subsidiary's legal actions under the piercing corporate veil doctrine. in cases where a subsidiary's bankruptcy is proven to result from the parent company's dominance-effectively reducing the subsidiary to an alter ego of the parent company-thereby preventing it from fulfilling its financial obligations to creditors, the parent company may justifiably be held liable for the resulting losses. keywords: corporate group, bankruptcy, piercing the corporate veil.