
Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Manis Dengan Kejadian Flour Albus Pada Remaja Putri Di Madrasah Aliyah Negeri Tarakan
Pengarang : Tika Sepriani
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2025Abstrak Indonesia
Masalah kesehatan reproduksi yang sering terjadi pada remaja putri adalah flour albus (keputihan). prevalensi flour albus di dunia sangat tinggi, dengan lebih dari 50% wanita usia 15-24 tahun rentan mengalaminya. flour albus dapat menjadi tanda awal penyakit patologis. salah satu faktor yang memengaruhi keputihan adalah konsumsi makanan manis yang dapat mengubah microflora vagina, sehingga menurunkan pertahanan terhadap bakteri pathogen. penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kebiasaan mengkonsumsi makanan manis dengan kejadian flour albus pada remaja putri di madrasah aliyah negeri tarakan. penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan retrospektif korelasional. data variable terikat dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian dianalisis hubungan dengan variable bebas. sampel terdiri dari 54 remaja putri yang dipilih secara acak. analisis data dilakukan menggunakan uji statistik spearman rank. hasil analisis uji statistik spearman rank menumjukkan nilai p-value 0,002 (p < 0,05), yang menunjukkan hubungan signifikan antara kebiasaan konsumsi makanan manis dengan kejadian flour albus. dari 54 responden sebagian besar mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan manis kategori sedang mengalami positif flour albus. kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi makanan manis dengan kejadian flour albus pada remaja putri di madrasah aliyah negeri tarakan. disarankan remaja mengurangi konsumsi makanan manis memilih makanan yang sehat dan membatasi konsumsi minuman bersoda serta disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter. kata kunci: flour albus, makanan manis, remaja putri
Abstrak Indonesia
Reproductive health problems that often occur in adolescent girls is flour albus (vaginal discharge). the prevalence of flour albus globally is very high, with more than 50% of women aged 15-24 years prone to experience it. flour albus can be an early sign of pathological disease. one of the factors affecting vaginal discharge is the consumption of sugary foods that can alter the microflora of the vagina, thus lowering the defense against pathogenic bacteria. this study aims to analyze the relationship between consuming sweet foods and the incidence of flour albus in adolescent girls at madrasah aliyah negeri tarakan. this study used a quantitative design with a retrospective correlational approach. the dependent variable data was collected first, then the relationship with the independent variable was analyzed. the sample consisted of 54 adolescent girls who were randomly selected. data analysis was performed using the spearman rank statistical test. the results of the spearman rank statistical test analysis showed a p-value of 0.002 (p < 0.05), which showed a significant relationship between the habit of consuming sweet foods and the incidence of flour albus. of the 54 respondents, most consumed sweet foods in the moderate category and experienced positive flour albus. the study revealed a relationship between the habit of consuming sweet foods and the incidence of flour albus in adolescent girls at madrasah aliyah negeri tarakan. it is recommended that adolescents reduce the consumption of sweet foods, choose healthy foods, and limit the consumption of soft drinks and are advised to consult a doctor. keywords: flour albus, sweet food, adolescent girls