
Studi Perbandingan Strategi Pemasaran Sayuran Sistem Hidroponik Dan Sayuran Sistem Konvensional Di Kota Tarakan
Pengarang : Fitria Rosalinda
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2024Abstrak Indonesia
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui perbandingan strategi pemasaran sayuran sistem hidroponik dan sayuran sistem konvensional di kota tarakan. metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu snowball sampling jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 20 orang yang terdiri dari 10 petani hidroponik dan 10 petani konvensional. data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari data primer dan data sekunder. analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif deskriptif dan komparatif. hasil penelitian 1. strategi pemasaran sayuran hidroponik, (1) para pelaku usaha sayuran hidroponik menerapkan strategi pemasaran yang inovatif dan adaptif, (2) mereka menetapkan harga jual kompetitif, menggunakan berbagai saluran pemasaran seperti pelanggan tetap, warung sayur, restoran, dan supermarket lokal, (3) promosi dilakukan melalui media sosial dan kemasan khusus untuk menjaga kesegaran dan menarik pelanggan. 2. strategi pemasaran sayuran konvensional, (1) pelaku usaha sayuran konvensional menggunakan strategi pemasaran yang lebih tradisional, (2) harga jual ditentukan berdasarkan ketersediaan dan permintaan pasar serta kondisi cuaca (3) distribusi dilakukan melalui pasar tradisional dan penjualan langsung dari rumah, (4) promosi mengandalkan hubungan personal dan penyebaran informasi dari mulut ke mulut dengan pengemasan yang sederhana. 3. perbandingan strategi pemasaran, (1) sayuran hidroponik cenderung lebih inovatif dalam penetapan harga, memanfaatkan berbagai saluran pemasaran, promosi melalui media sosial. (2) sayuran konvensional mengandalkan pendekatan tradisional dengan harga fluktuatif dan pemasaran langsung. kendala pemasaran juga berbeda, dengan hidroponik lebih fokus pada kendala produksi dan konvensional pada kondisi pasar dan cuaca. kata kunci: perbandingan, strategi pemasaran, sistem hidroponik
Abstrak Indonesia
The purpose of the study was to compare marketing strategies for hydroponic system vegetables and conventional system vegetables in tarakan city. the sampling method used in this study is snowball sampling. the number of samples used in the study was 20 people, consisting of 10 hydroponic farmers and 10 conventional farmers. the data used in this study consisted of primary data and secondary data. the data analysis used is descriptive and comparative qualitative analysis. marketing strategy of hydroponic vegetables: (i) hydroponic vegetable business actors implement innovative and adaptive marketing strategies; (2) they set competitive selling prices and use various marketing channels such as regular customers, vegetable stalls, restaurants, and local supermarkets; (3) promotion is carried out through social media and special packaging to maintain freshness and attract customers. 2. conventional vegetable marketing strategy: (1) conventional vegetable business actors use a more traditional marketing strategy, (2) selling prices are determined based on market availability and demand and weather conditions, (3) distribution is carried out through traditional markets and direct sales from home, (4) promotion relies on personal relationships and word of mouth with simple packaging, 3. comparison of marketing strategies: (i) hydroponic vegetables tend to be more innovative in pricing, utilizing various marketing channels and promotion through social media, (2) conventional vegetables rely on traditional approaches with fluctuating prices and direct marketing. marketing constraints are also different, with hydroponics focusing more on production constraints and conventional market and weather conditions. keywords: comparison, marketing strategy, hydroponic system