UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Studi Lokasi Pengembangan Apikultur Di Kabupaten Tana Tidung

Studi Lokasi Pengembangan Apikultur Di Kabupaten Tana Tidung

Pengarang : Ibrahim Ali

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2024
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Upaya pemenuhan kebutuhan protein hewani melalui pengembngan budidaya lebah melalui sistem apikultur perlu dikembangkan. kabupaten tana tidung memiliki potensi wilayah bagi pengembangan tersebut. penelitian ini bertujuan; (1) menganalisis potensi ekologis pengembangan apikultur dengan sistem agroforestry di kabupaten tana tidung; dan (2) melakukan analisis kesesuaian lokasi pengembangan apikultur berdasarkan potensi ekologis di kabupaten tana tidung. metode penelitian menggunakan metode analisis studi dokumen (biofisik) dan survey analisis kriteria penting menggunakan metode ism, serta melakukan analisis spasial untuk menentukan kesesuaian lokasi tersebut, hasil penelitian menunjukkan potensi ekologis pengembangan apikultur dengan sistem agroforestry di kabupaten tana tidung yakni memiliki kriteria level tertinggi yakni suhu kelembapan dan jarak dengan pemumikan (a14). selanjutnya, potensi ekologis lainnya yakni luas lahan dengan suhu dan kelembapan (a10), luas lahan dengan jarak dengan pemukiman (a12), suhu dan kelembapan dengan jarak lokasi dengan sumber air (a13). lokasi yang sesuai untuk pengembangan apikultur yakni di lokasi/desa tideng pale seluas 132 ha, tana merah barat 85 ha, tideng pale timur 75 ha, sepala dalung 83 ha, sesayap 59 ha, bebatu 53 ha, sambungan selatan 51 ha, serta bandan bikis dan menjelutung dengan luas 50 ha. kata kunci: apikultur, ekologi, spasial

Abstrak Indonesia

Efforts to fulfill the need for animal protein through developing bee cultivation through the apiculture system need to be developed. tana tidung regency has regional potential for this development. this study aimed; (1) analyze the ecological potential of developing apiculture with an agroforestry system in tana tidung regency; and (2) to execute an analysis of the suitability of the apiculture development location based on the ecological potential in tana tidung regency. the research method uses document study analysis (biophysical) and an important criteria analysis survey using the ism method, as well as carrying out spatial analysis to determine the suitability of the location. the study results showed the ecological potential of developing apiculture with an agroforestry system in tana tidung regency that has the highest level of criteria; temperature-humidity and distance to settlements (a14). furthermore, other ecological potentials are land area with temperature and humidity (a10), land area with distance to settlements (a12), temperature and humidity with distance to water sources (a13). suitable locations for the apiculture development are the tideng pale location/village covering an area of 132 ha, west tana merah 85 ha, east tideng pale 75 ha, sepala dalung 83 ha, sesayap 59 ha, bebatu 53 ha, sambungan selatan 51 ha, and bandan bikis and menjelutung with an area of 50 ha. development locations can be done in these areas, by conducting further studies of the site or more specific locations. keywords: apiculture, ecology, spatial