
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Tingkat Pendidikan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Kalimantan Utara
Pengarang : Ramadayani
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2024Abstrak Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan tingkat pendidikan secara parsial terhadap penyerapan tenaga kerja dan pengaruh pertumbuhan ekonomi, upah minimum, tingkat pendidikan terhadap penyerapan tenaga kerja di masing-masing kabupaten/kota provinsi kalimantan utara selama periode 2017-2022. teknik pengumpulan data yang telah diperoleh memakai alat analisis regresi data panel serta yang dipilih fixed effect model aplikasi eviews 12. hasil dari penelitian ini bahwa : i) pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendidikan memiliki nilai koefisien positif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. upah minimum memiliki nilai koefisien positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di kabupaten/kota provinsi kalimantan utara pada tahun 2017-2022. ii) hasil model fixed effect, kota tarakan dan kabupaten nunukan memiliki pengaruh positif terbesar pada seluruh variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan tingkat pendidikan terhadap penyerapan tenaga kerja. kabupaten bulungan memiliki pengaruh positif dan relatif rendah pada seluruh variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan tingkat pendidikan terhadap penyerapan tenaga kerja. sedangkan, kabupaten tana tidung memiliki pengaruh negatif terbesar pada seluruh variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan tingkat pendidikan terhadap penyerapan tenaga kerja, serta kabupaten malinau memiliki pengaruh negatif yang relatif rendah pada seluruh variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan tingkat pendidikan terhadap penyerapan tenaga kerja di provinsi kalimantan utara. kata kunci : pertumbuhan ekonomi, upah minimum, tingkat pendidikan, tenaga kerja
Abstrak Indonesia
This study aims to analyze the effect of economic growth, minimum wage, and education level on labor absorption, both partially and collectively, across the districts/cities of north kalimantan province during the period 2017-2022. the data collection technique involved the use of panel data regression analysis, employing a fixed effect model with eviews 12 software. the results indicate that: (i) economic growth and education level have positive but not statistically significant coefficients in relation to labor absorption. in contrast, the minimum wage has a positive and statistically significant effect on labor absorption in the districts/cities of north kalimantan province during the period 2017-2022. (ii) the fixed effect model results show that tarakan city and nunukan regency exhibit the strongest positive effects of all variables-economic growth, minimum wage, and education level-on labor absorption. bulungan regency also shows a positive, albeit relatively lower, impact of these variables on labor absorption. on the other hand, tana tidung regency has the largest negative effect across all variables, while malinau regency shows a relatively minor negative impact of economic growth, minimum wage, and education level on labor absorption in north kalimantan province. keywords: economic growth, minimum wage, education level, labor absorption