
Analisis Wacana Kritis Berita Politik Pada Surat Kabar Harian Kaltara Pos Edisi Bulan Desember 2016
Pengarang : Eliazar Simon
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2018Abstrak Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk ekspresi bahasa dan perspektif wacana berita sosial dan politik surat kabar kaltara pos. jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. subjek penelitian ini adalah berita politik yang ada dalam surat kabar kaltara pos, dari wacana berita politik dengan mengambil satu hinga dua data per harinya untuk dijadikan sampel. objek penelitian ini adalah bentuk ekspresi bahasa wacana berita sosial dan politik serta perspektif wacana politik. data diperoleh dengan metode simak, yang dilakukan dengan teknik baca dan teknik catat. metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah padan, yaitu padan referensi. keabsahan data secara intrarater diperoleh melalui ketekunan pengamatan dan penggunaan bahan referensi terkait dengan media. hasil penelitian menunjukkan dua kesimpulan sebagai berikut. pertama, bentuk-bentuk ekspresi bahasa berdasarkan modalitas wacana berita politik meliputi modalitas kebenaran 22, modalitas keharusan 14, modalitas keinginan 14 dan 18 metafora. bentuk-bentuk ekspresi bahasa tersebut mewakili pandangan, nilai-nilai, ide dan keyakinan wartawan surat kabar kaltara pos untuk dapat menentukan modalitas tersebut. modalitas merupakan komentar atau sikap yang diberikan oleh penulis terhadap suatu hal yang dilaporkan, yaitu keadaan, peristiwa, dan tindakan. modalitas sebagai komentar atau sikap penulis tertuang dalam teks seperti kebenaran, keharusan, dan keinginan. kedua, perspektif yang terdapat dalam wacana berita sosial dan politik surat kabar kaltara pos meliputi perspektif propemerintah, perspektif promasyarakat, perspektif netral. perspektif propemerintah mendominasi berita surat kabar kaltara pos, karena situasi serta kondisi politik menjadi salah satu berita utama dalam pemerintahan yang dipublikasikan secara terbuka oleh wartawan, dan pers memiliki kewenangan penuh dalam membuat berita.
Abstrak Indonesia
Tidak Tersedia Deskripsi