
Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Kapah (Meretrix sp.) Yang Dikalsinasi Pada Suhu 5000 C Terhadap Limbah Cair Industri Perikanan Kota Tarakan
Pengarang : M. Zaenal Rahul Syam
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2024Abstrak Indonesia
Limbah kerang merupakan sisa-sisa kerang yang tidak dapat dimakan karena sifatnya yang keras.cangkang kerang kapah (meretrix sp) mengandung sekitar 87% kalsium oksida (cao) yang berpotensi sebagai bahan dasar ekstraksi kalsium karbonat (caco3). tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis ph, tss, cod, dan amonia sebelum dan sesudah pemberian serbuk cangkang kerang kapah yang dikalsinasi pada suhu 500 c terhadap limbah cair industri perikanan. penelitian ini dimulai dari pengambilan sampel, preparasi, pengujian senyawa aktif yang terdiri dari uji ph,cod,amonia,tss. hasil analisis menunjukkan pengukuran ph sebelum penambahan serbuk cangkang menunjukkan nilai tertinggi sebesar 8,81, sedangkan nilai terendah sebesar 8,66 setelah penambahan serbuk cangkang, pada pengujian parameter cod sebelum penambahan serbuk cangkang kerang kapah menunjukkan nilai tertinggi yaitu 272 mg/l. namun setelah penambahan serbuk cangkang terlihat pengaruh yang signifikan dengan nilai terendah mencapai 16 mg/. hasil pengukuran kadar amonia pada limbah cair sebelum penambahan serbuk cangkang kerang kapah diperoleh nilai sebesar 30 mg/l. dari hasil pengukuran kadar amonia setelah penambahan serbuk cangkang kerang kapah terlihat nilai tersebut mengalami penurunan, dengan nilai terendah mencapai 0,03 mg/l. perlakuan dengan menggunakan serbuk cangkang kapah memberikan dampak terhadap total padatan tersuspensi (tss) hal ini karena adanya partikel-partikel yang tidak larut dari serbuk cangkang kerang kapah baik yang kecil maupun yang besar dapat berdampak pada air karena partikel-partikel tersebut tidak larut dan tidak dapat mengendap. kata kunci: kerang kapah, ph, cod, amonia, tss limbah cair industri perikanan
Abstrak Indonesia
Shellfish waste is the remains of shellfish that cannot be eaten because of their hard nature. the shells of kapah clams (meretrix sp) contain around 87% calcium oxide (cao), which has the potential to be used as an essential ingredient for the extraction of calcium carbonate (caco3). this research aimed to analyze ph, tss, cod, and ammonia before and after administering calcined kapah shell powder at a temperature of 500 c to liquid waste from the fishing industry this researeh started with sampling, preparing, and testing active compounds consisting of ph, cod, ammonia, and tss tests. the analysis showed that the ph measurement before adding shell powder showed the highest value of 8.81, while the lowest value was 8.66 after adding shell powder. the highest value was found in testing the cod parameters before adding kapah shell powder at 272 mg/l. however, a significant effect was seen after adding shell powder, with the lowest value reaching 16 mg/. the results of measuring the ammonia levels in hig ag before adding kapah ined a 30 mg/l value. from the results of measuring ammonia ka re kapah ee this value has decreased, with the lowest value reaching 0.03 mg/l. treatment using kapah shell powder impacts total solids (tss). this is because the presence of insoluble particles from hell powder both small and large, can have an impact on water becausees ‘soluble and cannot be dissolved. keywords: kapah mussels, ph, cod, ammonia, tss liquid waste from the fisheries industry