
Pengembangan Budidaya Penggemukan Kepiting Bakau (Scylla sp.) Dengan Menggunakan Berbagai Pakan Alami Non Ekonomis
Pengarang : Muhammad Shaufiq
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2024Abstrak Indonesia
Kepiting bakau merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis penting di kalimantan utara. budidaya pengemukan kepiting bakau telah dilakukan di daerah ini. penggemukan kepiting dapat dilakukan terhadap kepiting bakau jantan dan betina dewasa tetapi dalam keadaan kosong/kurus. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai pakan non ekonomis pada budidaya penggemukan kepiting bakau. penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan 3 perlakuan dan 3 pengulangan. perlakuan tersebut antara lain: perlakuan a penggunaan ikan mujair, perlakuan b penggunaan temburungun, perlakuan c penggunaan udang krosok. hewan uji yang digunakan yaitu kepiting bakau yang beratnya 150-200 gr sebanyak 15 ekor berkelamin jantan. hasil pertumbuhan bobot mutlak yang terbaik didapatkan pada perlakuan c dengan penambahan bobot rata-rata akhir yakni 12,7 gram, selanjutnya perlakuan b dengan penambahan rata-rata akhir yakni 9 gram, dan perlakuan a dengan penambahan bobot rata-rata akhir yakni 7 gram. berdasarkan analisa sidik ragam anova menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan nyata antar perlakuan pada pertumbuhan bobot kepiting. survival rate untuk semua perlakuan sebesar 100%. kata kunci: pakan, kepiting bakau, pertumbuhan bobot mutlak
Abstrak Indonesia
One of the mud commodities of significant economic significance in north kalimantan is crab. this region has been the site of crab-fattening cultivation. crab-fattening against male female adult crabs. the objective of the investigation is to ascertain the influence of non-economic nutrition on the fattening of crabs. the experimental method employed in this investigation involves three treatments and three repetitions. treatment a employs mujair fish, treatment b employs temburungun snail, and treatments c employs parapenaeopsis sculptilis. the animals comprised 15 male mud crab weighing 150-200 grams. treatments c demonstrated the most significant absolute weight growth, with an average final weight gain of 12.7 grams. treatment b and treatment a each experienced a 9 gram final average weight gain and 7 gram final average body weight gain respectively. the regimens do not differ regarding the weight growth of the crab, as indicated by the anova prints analysis. all interventions have a 100% survival rate. keywords: absolute weight growth, bakau crab, nutrition