UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Rantai Makanan Dalam Tambak Tradisional (Studi Kasus Tambak Di Pulau Tibi Kalimantan Utara)

Rantai Makanan Dalam Tambak Tradisional (Studi Kasus Tambak Di Pulau Tibi Kalimantan Utara)

Pengarang : Eka Wulandari

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2024
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Dalam proses pemanenan di tambak tidak hanya ikan budidaya yang didapatkan tapi juga berbagai jenis ikan yang tidak dipelihara dan tidak di budidaya ikut terpanen. interaksi dan aliran energi antara ikan budidaya dengan non budidaya di dalam ekosistem tambak perlu diteliti untuk dapat mengidentifikasi kelompok ikan-ikan yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap biota budidaya. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi rantai makanan dan mengelompokan tingkatan trofik dalam ekosistem tambak. penelitian dilakukan di tambak pulau tibi dan pengumpulan sampel dilakukan pada saat panen sebanyak tiga kali sampling pada periode pasang purnama. metode yang digunakan deskriptif kuantitatif dan analisis data berupa index of stomach content (isc), indeks relatif penting (irp) dan index of prepondere (ip). isc pada ikan-ikan yang diperoleh bervariasi pada tiap samplingnya, nilai isc tertinggi diperoleh pada ikan bloso dengan nilai 20,20% (sampling 1) dan 4,26% (sampling 3), ikan yarica hyalosoma 10,73% sedangkan ikan mujair 11,31% (sampling 2), 1,00% (sampling 1) dan 3,71% (sampling 3). isc terendah diperoleh pada ikan bulan-bulan sebesar 0,02% (sampling 2), 0,36% (sampling 3) dan 3,99% (sampling 1), ikan gerot-gerot 0,05% dan ikan betutu 0,96%. variasi jenis makanan yang banyak diperoleh pada ikan bloso, ikan kakap dan ikan bandeng laki sedangkan variasi jenis makanan sedikit diperoleh pada ikan belanak, ikan senangin dan ikan mujair. proses makan memakan di dalam tambak berbentuk jaring makanan dan pengelompokan di dalam tambak terdiri atas produsen, konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 2 dan konsumen tingkat 3, karena berbentuk jaring makanan maka ada spesies yang berada tidak hanya pada satu tingkatan konsumen dalam aliran energi. kata kunci: aliran energi, jaring makanan, rantai makanan, tambak tradisional

Abstrak Indonesia

Food chain in traditional ponding (case study of pond's on tibi island, north kalimantan) in pond harvesting, different kinds of fish that are not retained and are not cultivated are also take in addition to cultured fish. to determine which fish species have a direct or indirect impact on the farmed biota, further research is required to understand the interactions and energy exchange between farmed and non-farmed fish in pond ecosystems. the purpose of this study was to determine group trophic levels and food chains in pond ecosystems. the study was conducted at tibi island pond, where samples were taken three times during the full moon tidal period during harvest season. the method used was quantitative descriptive and data analysis in the form of index of stomach content (isc), relatively important index (irp) and index of prepondere (ip). the isc in the fish obtained variedat each sampling, the highest isc value wa obtained in marble goby fish with a value of 20.20% (sampling 1) and 4,26% ( sampling 3 ), yarica hyalosoma fish 10.73% while tilapia fish 11.31% (sampling 2), 1.00% (sampling 1) and 3.71% (sampling 3). the lowest isc was obtained in indo-pasific tatpon fish at 0.02% (sampling 2), 0.36% ( sampling 3) and 3.99% (sampling 1), haemulidae fish 0.05% and marble goby fish 0.96%. a wide variety of food types were found in marble goby fish, snapper fish, and milkfish, while a small variety of food types were found in mullet fish, giant threadfin fish and tilapia fish. because the eating process in the pond tooktge shape of a food web, there were species that were not limited to one consumer level in the energy flow. the groups in the pond were producers, level 1 consumers, level 2 consumers, and level 3 consumers. keywords: energy flow, food web, food chain, traditional ponds