
Asuhan Keperawatan Pada Tn. P Dengan Benigna Prostat Hiperplasia Post Prostatektomi Di Ruang Perawatan Bedah Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan
Pengarang : Marsoni Rama Prasanto
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2013Abstrak Indonesia
Bph (benigna prostat hiperplasia) adalah kelenjar prostat yang mengalami pembesaran, memanjang ke atas ke kandung kemih dan menyumbat aliran urin dengan menutupi orifisium uretra, pada pria usia di atas 50 tahun. di kota tarakan, kasus hyperplasia prostat juga di temukan yaitu sebanyak 6 orang berdasarkan catatan medik rumah sakit umum daerah kota tarakan tahun 2012. dari 6 kasus yang dilaporkan, 1 orang diantaranya adalah berumur antara 25 – 44 tahun. sedangkan 5 penderita lainnya berumur antara 45 – 64 tahun, selain itu terdapat sebanyak 29 penderita dinyatakan telah sehat dari penyakit benigna prostat hiperplasia. penyakit ini cukup berbahaya apabila pembesaran kelenjar prostat menyumbat saluran urine, yang mengakibatkan penderita tidak dapat berkemih. efek komplikasi dari bph adalah dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal. oleh sebab itu, untuk mendapatkan pengalaman dalam menerapkan fungsi kuratif terhadap kasus penyakit bph, maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus tn. p dalam menyusun laporan karya tulis ilmiah ini. penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskriptif tipe studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan dan studi kepustakaan. hasil penelitian didapatkan enam diagnosa yang dapat diangkat dari kasus tn.p yaitu: nyeri akut, peningkatan suhu tubuh, resiko tinggi terhadap infeksi, intoleransi aktivitas, defisit perawatan diri, gangguan persepsi sensori. dari ke enam diagnosa, terdapat 3 diagnosa yang teratasi yaitu: nyeri akut, defisit perawatan diri, dan gangguan persepsi sensori. selanjutnya terdapat 3 diagnosa yang tidak teratasi yaitu: peningkatan suhu tubuh, resiko tinggi terhadap infeksi, dan intoleransi aktivitas. keyword: benigna, hiperplasia, post, prostat, prostatektomi
Abstrak Indonesia
Tidak Tersedia Deskripsi