Spondilitis tuberculosis adalah peradangan granulomatosa pada tulang belakang. berdasarkan data yang temukan di rsud tarakan bagian medical record diperoleh data pada tahun 2015 terdapat 1 penderita spondilits. pada tahun 2016 terdapat 2 penderita spondilits. berdasarkan prevalensi tersebut, maka penulis tertarik mengambil kasus pada ny. m dengan diagnosa medis susp. spondilitis tuberkulosis sebagai laporan tugas akhir. dimana kasus spondilits tuberkulosis jika tidak ditangani dengan segera akan memperparah keadaan tulang belakang dan terjadi kelaian bentuk tulang belakang. tujuan laporan tugas akhir ini adalah mendapatkan pengalaman nyata asuhan keperawatan yang dilakukan secara holistik dan komprehensif. penulis menggunakan metode deskriptif tipe studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan dan tahapan pengkajian, diagnosa keperawatan, implementasi, dan evaluasi. subjek penelitian adalah ny. m dengan susp. spondilitis tuberkulosis. hasil pengambilan data didapatkan enam diagnosa yang dapat diangkat dari kasus ny. m yaitu: nyeri akut, hambatan mobilitas fisik, defisit perawatan diri, cemas, defisiensi pengetahuan, resiko tinggi infeksi. dari ke enam diagnosa terdapat empat teratasi dan dua diagnosa tidak teratasi. disimpulkan terdapat kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus pada ny. m pengkajian terdapat lima kesenjangan, pada diagnosa terdapat empat kesenjangan. intervensi harus disesuaikan dengan kondisi dan sarana prasarana. evaluasi hasil didapatkan empat diagnosa dapat teratasi. kata kunci: asuhan keperawatan, susp. spondilitis tuberkulosis, studi kasus ny. m

Tidak Tersedia Deskripsi