
Analisis Kebutuhan Air Bersih Dan Distribusi Jaringan PDAM Persemaian Kota Tarakan (Studi Kasus Kecamatan Tarakan Barat)
Pengarang : Flora Rema Ladjar
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2017Abstrak Indonesia
Dengan semakin berkembangnya kota tarakan terjadi peningkatan dari segi pertumbuhan, aktivitas serta jumlah penduduk dimana selalu erat kaitannya dengan air bersih, sehingga menyebabkan peningkatan akan kebutuhan air bersih. sejalan dengan pertumbuhan penduduk di daerah resapan, terdapat peningkatan nyata alih fungsi lahan di daerah resapan air untuk keperluan investasi skala besar akan menurunkan laju resapan air dan terjadi kekeringan pada saat musim kemarau yang akan berdampak merugikan bagi ketersediaan sumber air baku pdam khususnya pdam persemaian kota tarakan. metode analisa dan pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, dimana data yang ada dipisahkan dari data yang berbentuk angka baik data primer yaitu pengumpulan data dari survei di lapangan dan data sekunder yaitu data pendukung yang diperoleh berdasarkan data dari instansi terkait antara lain: bps dan pdam kota tarakan kemudian dipisahkan sesuai karakteristik datanya. analisis data meliputi: 1). perhitungan proyeksi kebutuhan air bersih di pdam persemaian kota sampai dengan 2026. 2). analisis jaringan distribusi pdam persemaian kota tarakan dengan menggunakan program epanet 2.0. dari hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2026 sebesar 127.183 jiwa, dan berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan air rata-rata pada tahun 2026 sebesar 191,9216 lt/dtk, kebutuhan hari maksimum sebesar 220,7099 lt/dtk, maka diperoleh kebutuhan air bersih sampai tahun 2026 diperoleh total kebutuhan pada jam puncak sebesar 335,8629 lt/dtk. berdasarkan hasil perhitungan menggunakan epanet 2.0 diperoleh nilai pressure tertinggi sebesar 9,39 atm (kg/cm2) pada junction 131 sepanjang 93,96 m dan nilai pressure terendah sebesar 1,10 atm (kg/cm2) pada junction 228 sepanjang 11,04 dan diperoleh nilai head tertinggi sebesar 110,83 m pada junction 1 dan nilai head terendah sebesar 37,00 m pada junction 225. sehingga pada tahun 2026 berdasarkan kondisi jaringan pipa eksisting saat ini masih bisa digunakan di daerah lokasi penelitian.
Abstrak Indonesia
The progress in tarakan city was increasing in the terms of growth, activity and population, where those always closely related with the clean water, so it is caused the raising needs of clean water. as the population growth in absorb area, there is a significant increase over the function of land water absorb for the needs of investment in a large scale to reduce the absorbing drought during the dry season which able to affect the availability of water sources pdam especially pdam at persemaian in tarakan city. the analysis method and processing of data in this research was used analysis descriptive, where the data was separated from the number either primary data namely the collection of data from survey in the field and secondary data was the supporting data which was obtained from the relevant institution like bps and pdam of tarakan city then those were separated based on the data characteristic. the data analysis consists of: 1). calculation project of clean water needs at pdam persemaian in tarakan city until 2026. 2). the analysis of pipeline distribution network pdam at persemaian in tarakan city by using the program epanet 2.0. from the calculation of the total population in 2026 was 127.183 soul, and based on the calculation of the average water needs in 2026 was 191,9216 ltr/sec, the maximum needs was 220,7099 lte/sec, so it obtained the needs of clean water until 2026 at the top of 335,8629 ltr/sec. based on the calculation using epanet 2.0 obtained the highest pressure score was 9,39 atm (kg/cm2) in junction 131 along 93,96 m and the lowest pressure was 1,10 atm (kg/cm2) in junction 228 along 11,04 m, mean while the highest score of head was 110,83 m in junction 1 and the lowest score of head was 37,00 m in junction 225. therefore, in 2026 based on the condition of existing pipelines distribution network now, they still can be used in the research location.