
Disparitas Pemidanaan Anak Pelaku Tindak Pidana Pengeroyokan Mengakibatkan Maut (Studi Putusan Nomor: 28/Pid.Sus-Anak/2019/Pn Jap Dan Putusan Nomor: 8/Pid.Sus-Anak/2019/Pn Psr)
Pengarang : Muhammad Azman
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2024Abstrak Indonesia
Tindak pidana pengeroyokan dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk anak-anak dalam proses pradilan, hakim memiliki diskresi dalam menjatuhkan pidana terhadap anak. hal ini dapat menyebabkan terjadinya disparitas pemidanaan, yaitu penerapan pemidanaan yang tidak sama terhadap tindak pidana yang sama atau terhadap tindak pidana sifat berbahayanya dapat diperbandingkan tanpa dasar pembenar yang jelas. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dasar pertimbangan hakim serta penerapan pemidanaan anak pelaku tindak pidana pengeroyokan mengakibatkan maut. penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan kasus. hasil penelitian menunjukkan bahwa disparitas pemidanaan anak pelaku tindak pidana pengeroyokan mengakibatkan maut antara putusan nomor: 28/pid.sus-anak/2019/pn jap dan putusan nomor: 8/pid.sus-anak/2019/pn psr dilatar belakang i atas pertimbangan yuridis dan non yuridis hakim yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan, penentuan keadaan yang memberatkan dan meringankan terpidana, serta keyakinan hakim dalam menjatuhkan suatu hukuman. dalam penerapan pemidanaan, hakim dalam menerapkan prinsip pemidanaan anak tergambar dalam putusannya yang memperhatikan kondisi dan masa depan anak tetapi menunjukkan hakim masih memiliki kebebasan dalam menjatuhkan putusan, sebab yang ditentukan dalam undang-undang hanyalah batas maksimum khusus, sehingga titik kesetimbangan hukuman pada kedua putusan tidak tercapai. kata kunci: disparitas pemidanaan, anak, tindak pidana pengeroyokan.
Abstrak Indonesia
The crime of beatings can be commited by anyone, including children in the pretrial process. judges have discreation in imporsing crimes against children. this can lead to disparities in punishment, namely the application of unequal sentence to the same crime or to crimes whose dangerous nature can be compared without a clear justification. this research aimed to analyze the basis of the judge’s considerations and the implementation of punishmentfor children who were perpetrators of criminal acts of beatings that result in death. this research used normative juridical research methods using statutory, conceptual and case approaches. the resulth of the research showed that the disparity in the punishment of children who were perpetrators of criminal acts of beatings resulting in death between decision number: 28/pid.sus-anak/2019/pn jap and decision number: 88/pid.sus-anak/2019/pn psr was based on statutory regulations, determining the aggravating and mitigating circumstances of the convict, as well as the judge’s confidence in imposing a sentence. in implementing punishment, the judge inapplying the principle of child punishment was reflected in his decision which took into account the condition and future of the childbut showed that the judge still had the freedom to make a decision, because what was determined in the law was only a specific maximum limit, so that the equilibrum point for punishment in both decision is not achieved. keywords: sentencing disparity, children, crime of beating.