UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Penegakan Hukum Terhadap Penggunaan Pukat Tarik Dan Pukat Hela Di Perairan Kaltara (Studi Kasus Kota Tarakan)

Penegakan Hukum Terhadap Penggunaan Pukat Tarik Dan Pukat Hela Di Perairan Kaltara (Studi Kasus Kota Tarakan)

Pengarang : Rudianto

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2023
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Potensi perikanan yang ada di kaltara terutama di kota tarakan berprofesi sebagai nelayan menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat yang tinggal dipesisir laut, penangkapan yang dilakukan umumnya masih bersifat perorangan dan menggunakan alat tradisional yang menggunakan tenaga manusia. terdapat berbagai macam metode yang dilakukan oleh nelayan dalam menangkap ikan. masyarakat kota tarakan umumnya menggunakan pukat tarik dan pukat trawl. peraturan menteri kelautan dan perikanan ri nomor 2/permenkp/2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) di wilayah pengelolaan perikanan negara republik indonesia. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah yuridis empiris dengan sumber data hukum adalah pihak apparat polair kota tarakan. metode pengumpulan data penelitian yang digunakan yaitu dengan melakukan interview/wawancara langsung, observasi/pengamatan dan studi kepustakaan. berdasarkan kepala seksi sumber daya ikan dkp provinsi kaltara menyatakan bahwa alat tangkap trawl tidak layak lagi digunakan sebagaimana amanat dari peraturan kementrian kelautan dan keperikanan karena dapat merusak dasar laut sehingga upaya lain yang dilakukan pemerintah selain sosialisasi adalah dengan melakukan patrol di perairan laut guna menjaring para nelayan yang masih menggunakan alat tangkap ikan yang dilarang. kata kunci : penegakan hukum, pukat tarik, pukat hela

Abstrak Indonesia

The region of north kalimantan, particularly in tarakan, offers significant opportunities in fisheries. engaging in fishing activities is a viable choice for individuals residing in the coastal areas. the act of fishing typically involves individual effort and relies on conventional tools that are operated by human physical strength. fisherman employ diverse techniques to capture fish. the residents of tarakan commonly employ seine nets and trawls for fishing purposes. the republic of indonesia’s prohibition on using trwals and seine nets in the fisheries management territory is addressed in regulation of the minister of maritime affairs and fisheries of the republic of indonesia number 2/permenkp/2015. the employed study methodology is empirical juridical, utilizing the legal data source water-police tarakan. the research data collection methodologies were direct interviews, observation, and literature study. trawls fishing gear is no longer appropriate for use, because it can harm the seabed, according to the head of the fish resources division of the nort kalimantan maritime affairs and fisheries. the government, therefore, organizes patrols in marine waters to catch fishermen using forbidden fishing gear in addition to socialization efforts. keywords: law enforcement, trwals, seine net