UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Makna Simbol Budaya Pada Prosesi Ritual Tulak Bala Suku Tidung Desa Sekatak Bengara Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara (Kajian Semiotik)

Makna Simbol Budaya Pada Prosesi Ritual Tulak Bala Suku Tidung Desa Sekatak Bengara Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara (Kajian Semiotik)

Pengarang : Noor Hakim

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2018
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mendeskripsikan makna yang terkandung dalam setiap simbol budaya pada prosesi ritual tulak bala suku tidung desa sekatak bengara kabupaten bulungan kalimantan utara menggunakan kajian semiotik. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. data pada penelitian ini adalah makna dari simbol-simbol yang terdapat dalam setiap prosesi ritual tulak bala yang bersumber dari informan/narasumber. sedangkan sumber data penelitian ini adalah ritual tulak bala suku tidung di desa sekatak bengara. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini di antaranya yaitu observasi, wawancara, teknik catat, teknik perekaman dan dokumentasi. teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap analisis, yaitu mengoleksi, reduksi, penyajian dan kesimpulan. tulak bala merupakan asal kata dari tulak dan bala, tulak yang artinya adalah tolak dan bala yang artinya adalah bencana, penyakit atau peristiwa buruk lainnya. data yang diperoleh sebanyak dua puluh enam data yang diantaranya yaitu: liaban, daun ulok, bagas lekaton, piasau, ketupat simpai/ketupat nabi, ketupat kekintung, salamun, ketupat damar, ketupat lapos, ketupat salap, ketupat pempulu, timug dalom kaca, kaug, ladup, talu manuk, bagas setutung, sirom-menyirom, nampi, penetudung, penabas, ujung pagun, tutung pulak, paku, timug sungoi, daun malau, daun punti. dari data-data tersebut akan dikaji menggunakan teori charles sanders peirce yaitu teori segitiga makna yang dimana didalam segitiga makna tersebut meliputi sign (tanda), object (acuan) dan interpretant (interpretasi/penggunaan), sign merupakan sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (mempresentasikan) hal lain diluar tanda itu sendiri. kemudian object merupakan acuan dari sign (tanda) yang merupakan konteks sosial yang menjadi refrensi dari tanda (sign) atau sesuatu yang dirujuk oleh tanda. selanjutnya adalah interpretant (interpretasi/penggunaan) merupakan konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. jadi semua data-data tersebut akan diketahui maknanya jika dikaji menggunakan teori segitiga makna itulah sebabnya benda-benda dan tindakan-tindakan tersebut dijadikan simbol budaya dalam ritual tulak bala suku tidung.

Abstrak Indonesia

Tidak Tersedia Deskripsi