UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berbasis Ekologi Sosial Masyarakat Di Kelurahan Juata Laut Kota Tarakan

Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berbasis Ekologi Sosial Masyarakat Di Kelurahan Juata Laut Kota Tarakan

Pengarang : Muhammad Itsnain Hizbullah

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2023
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Ekosistem mangrove di kawasan pesisir kelurahan juata laut kota tarakan mengalami penurunan fungsi. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekosistem mangrove dan persepsi masyarakat dan menentukan strategi pengelolaan ekosistem mangrove di kawasan pesisir kelurahan juata laut kota tarakan. penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu kerapatan relatif, frekuensi relatif, dan penutupan relatif. pengambilan data melalui pengukuran langsung di lapangan pada ekosistem mangrove, persepsi masyarakat yang berdomisili di sekitar lokasi mangrove, dan instansi pemerintah yang terkait dengan pengelolaan ekosistem mangrove kelurahan juata laut. hasil penelitian menunjukkan jenis tumbuhan yang menyusun ekosistem mangrove di lokasi penelitian terdiri dari jenis tumbuhan mangrove sejati yaitu hanya sonneratia alba. mangrove di kelurahan juata laut diketahui berdasarkan indeks nilai penting (inp) hasil penjumlahan nilai relatif (rdi) 100%, frekuensi relatif (rfi) 100% , dan nilai penutupan relatif (rci) 100%, diperoleh nilai sebesar 300% pada pohon, anakkan dan semai didominasi oleh sonneratia alba. pemahaman masyarakat mengenai mangrove menurut tingkat pendidikan dengan indikator mangrove penting menyatakan bahwa 93% masyarakat juata laut menganggap sangat penting dengan adanya mangrove, sedangkan 7% masyarakat juata laut tidak memahami pentingnya mangrove. indikator dampak kerusakan menyatakan bahwa 90% masyarakat mengetahui dampak kerusakan mangrove dan 10% tidak mengetahui. indikator pelestarian menyatakan bahwa 20% masyarakat yang setuju dengan penggunaan mangrove sebagai bahan baku dan 80% tidak setuju. terdapat delapan strategi pengelolaan yang dihasilkan yaitu 1) meningkatkan potensi masyarakat sekitar dengan memperbanyak pelibatan terhadap kegiatan pelestarian mangrove. 2) memperbanyak kegiatan penelitian tentang ekosisistem mangrove. 3) membuat rencana yang terorganisir terhadap kegiatan pelestarian mangrove. 4) peningkatan mcs (monitoring, controling and surveilance). 5) lebih meningkatkan peran oraganisasi masyarakat 6) pengembangan kawasan mangrove yang berwawasan lingkungan. 7) memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove. 8) pemerintah dan masyarakat bersama-sama mendukung pengelolaan mangrove. kata kunci: mangrove, persepsi masyarakat, swot

Abstrak Indonesia

The mangrove ecosystem in the coastal area of juata laut urban village of tarakan city has suffered a decline in its function. this research aimed at determining the condition of the mangrove ecosystem and community perception and determining the management strategy for the mangrove ecosystem in the coastal area of juata laut urban village of tarakan city. this research employed descriptive qualitative and quantitative methods. the data obtained in this research were relative density, relative frequency, and relative closure which were collected through direct measurement in the field of mangrove ecosystem, the perception of the community who lived around mangrove location, and government agencies in relation to the management of mangrove ecosystem in juata laut urban village. the results showed that the plant species in the mangrove ecosystem at the research site consisted of true mangrove plant species, namely sonneratia alba only. mangroves in juata laut urban village that were identified based on the importance value index (ivi) resulting from the sum of the relative value (rv) of 100%, the relative frequency (rf) of 100%, and the relative closure value (rcv) of 100%, were obtained a value of 300% in trees, saplings, and seedlings which were dominated by sonneratia alba. community understanding of the importance of mangroves according to the educational level stated that 93% of juata laut community considered mangroves very important, while the remaining 7% of them did not understand the importance of mangroves. the damage impact indicator indicated that 90% of the community knew about the impact of damage to mangroves and 10%of them did not know. the conservation indicator showed that 20% of the community agreed with the use of mangroves as raw materials and 80% of them did not agree. there were eight management strategies that had been applied, namely:(1)increasing the potential of the surrounding community by increasing involvement in mangrove conservation activities, (2) increasing research activities on mangrove ecosystem, (3) making an organized plan for mangrove conservation activities,(4)improving mcs (monitoring, controlling, and surveillance), (5) increasing the role of community organizations, (6) developing mangrove areas based on environmental insight, (7) providing understanding to the community about the importance of protecting mangrove ecosystem, and (8) the government and the community in cooperation to support mangrove management. keywords: mangrove, community perception, swot