Pengelolaan gulma dengan cara kultur teknis dapat dilakukan dengan pengaturan jarak tanam. penelitian ini bertujuan menguraikan dan membandingkan pengaruh kerapatan dan jenis gulma pada pada penaman padi gogo di areal sekitar hutan dengan menggunakan pola jarak/jajar legowo. penelitian disusun dalam rancangan petak terpisah (rpt) dengan petak utama lokasi tanam, dan anak petak yakni jarak tanam. jarak tanam terdiri dari jarak tanam simetris, jajar legowo 2 : 1, dan jajar legowo 3 : 1. sedangkan, lokasi penanaman terdiri dari daerah hutan disekitar pantai amal, dan karungan. masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. data penelitian yakni nilai sdr gulma. serta, pengaruh perlakuan terhadap kerapatan mutlak. hasil penelitian menunjukkan komposisi gulma terdiri dari 16 spesies gulma, dan gulma lindernia crustacea, juncus effusus, ludwigia parviflora, glinus oppositifolius, dan scoparia dulcis memiliki nilai sdr lebih tinggi dari gulma lainnya. hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lokasi dan jarak tanam terhadap kerapatan mutlak gulma pada 23 (dua puluh tiga) minggu setelah tanam. namun, tidak terdapat interaksi dari kedua kombinasi perlakuan tersebut. kata kunci: gulma, jajar legowo, kerapatan, sdr

The management of weeds using technical culture can be done by setting the planting space. this study aimed to describe and compare the effect of weed density and species on gogo rice planting in areas around the forest using the legowo spacing pattern. the study was arranged in a split plot design (rpt) with the main plot planting locations, and the subplots being the spacing. the spacing consists of symmetrical spacing, jajar legowo 2:1, and jajar legowo 3:1. meanwhile, the planting location consists of forest areas around amal beach and karungan. each treatment was repeated 4 times. the research data was the sdr value of weeds. also, the effect of treatment on absolute density. the results showed that weed composition consisted of 16 weed species, and weeds lindernia crustacea, juncus effusus, ludwigia parviflora, glinus oppositifolius, and scoparia dulcis had higher sdr values than other weeds. the results showed that there was an effect of location and spacing on absolute weed density at 23 (twenty-three) weeks after planting. however, there was no interaction between the two treatment combinations. keywords: weeds, row legowo, density, sdr