UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Studi Budidaya Kepiting Bakau Pada Tambak Tradisional Dan Tambak Silvofishery Di Kalimantan Utara

Studi Budidaya Kepiting Bakau Pada Tambak Tradisional Dan Tambak Silvofishery Di Kalimantan Utara

Pengarang : Dian Yauri Putra

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2023
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Salah satu sumberdaya perikanan yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi di kalimantan utara adalah kepiting bakau. hal ini disebabkan karena di wilayah ini memiliki mangrove yang masih mendukung kehidupan kepiting bakau sebagai habitatnya. penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perkembangan budidaya kepiting bakau di tambak tradisional dan di tambak silvofishery. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan mengamati kondisi-kondisi yang terjadi melalui observasi secara langsung di lapangan. parameter yang diukur pada penelitian ini seperti pertumbuhan berat, panjang tubuh, survival rate (sr), dan kualitas air. hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan yang baik untuk budidaya kepiting bakau terdapat pada tambak silvofishery, dimana pertumbuhan berat dan panjang tubuh kepiting bakau pada tambak silvorshery berat sekitar 150g dan panjang sekitar 2,9cm sedangkan pada tambak tradisional pertumbuhannya, berat sekitar 117g dan panjang sekitar 2,6cm. tingkat kelangsungan hidup kepiting bakau (scylla spp.) masih tergolong baik. berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan kepiting pada lahan tambak silvofishery lebih baik dibandingkan dengan tambak tradisional. kata kunci: kepiting bakau, tambak tradisional, tambak silvofishery

Abstrak Indonesia

One of the fishery resources with high economic value in north kalimantan is the mud crab. it is caused this area has mangroves still support mud crab as their habitat. the purpose of the research was to study the development of mud crab cultivation at traditional ponds and silvofishery ponds. the method used in this research was descriptive quantitative, by observing the conditions happened through direct observation in the field. the parameters measured in this research were weight growth, body length, survival rate (sr), and water guality. the results of the research showed that good growth for mud crab cultivation was in silvofishery ponds, where the growth of weight about 150g and body length about 2.9cm of mud crab in silvorfishery ponds while in traditional ponds the growth of weight about 117g and body length of about 2.6cm. the survival rate of mud crab (scylla spp.) is good. it concluded that the growth of mud crab in silvofishery ponds is better than traditional ponds. keywords: mud crab, traditional ponds, silvofishery ponds