UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Perkembangan Dan Keberlanjutan Perkotaan Di Pulau Penghasil Tambang Indonesia (Studi Kasus Pulau Kalimantan)

Perkembangan Dan Keberlanjutan Perkotaan Di Pulau Penghasil Tambang Indonesia (Studi Kasus Pulau Kalimantan)

Pengarang : Ainul

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2023
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Penelitian ini adalah mengetahui perkembangan dan keberlanjutan perkotaan di pulau kalimantan. keberlanjutan dilihat dari dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan. data yang digunakan adalah data sekunder dari bps semua kota. metode analisis adalah regional susutainable account dan alokasi ruang per orang. hasil menunjukkan bahwa perkembangan kota dengan tingkat kepadatan penduduk rentang 1000-8000 jiwa/km2 yaitu kota banjarmasin, pontianak, balikpapan, samarinda, bontang. tingkat alokasi ruang rentang 0,0000-(-0,5000) hektar/orang yaitu kota balikpapan. nilai keberlanjutan rentang 0,000-4,000 ada pada kota banjarbaru, singkawang, bontang, palangkaraya, tarakan, banjarmasin dan balikpapan, kriteria keberlanjutan tahun 2011 pada kota banjarbaru, singkawang masuk dalam kriteria good sustainable, palangkaraya, bontang masuk dalam kriteria sustainable, banjarmasin, balikpapan masuk kriteria almost sustainable, samarinda masuk kriteria almost unsustainable, tarakan masuk kriteria unsustainable dan pontianak masuk kriteria cronic unsustainable. pada tahun 2016, kota banjarbaru masuk dalam kriteria good sustainable, tarakan, palankaraya, singkawang, bontang masuk kriteria sustainable, banjarmasin masuk kriteria almost sustainable, samarinda masuk kriteria almost unsustainable,balikpapan masuk kriteria unsustainable, pontianak masuk dalam kriteria cronic unsustainable. sedangkan pada tahun 2021, kota banjarbaru dan singkawang masuk dalam kriteria good sustainable, banjarmasin, bontang masuk kriteria sustainable, tarakan masuk kriteria almost sustainable, balikpapan dan pontianak masuk kriteria almost unsustainable, palangkaraya masuk kriteria unsustainabledan samarinda masuk dalam kriteria cronic unsustainable. kata kunci : kepadatan penduduk, keberlanjutan-ketidakberlanjutan, good and cronic - sustainable.

Abstrak Indonesia

This study aims to determine the development and sustainability of cities on theisland of kalimantan. sustainability is based on the economic, social andenvironmental dimensions. the data used was secondary data from central bureauof statistics (bps) of all cities. the analysis method was regional sustainableaccount and spatial allocation per person. the results showed that the developmentof cities with a population density in the range of 1000-8000 people/km2 occurs inbanjarmasin, pontianak, balikpapan, samarinda, bontang. the level of spatialallocation range of 0.0000-(-0.5000) hectares/person was found in balikpapan.sustainability value range of 0.000-4.000 was found in banjarbaru, singkawang,bontang, palangkaraya, tarakan, banjarmasin and balikpapan. the sustainabilitycriteria in 2011 was achieved by banjarbaru. then, singkawang was in the goodsustainable criteria, palangkaraya and bontang were in the sustainable criteria,banjarmasin and balikpapan were in the criteria of almost sustainable, samarindawas in the almost unsustainable criteria, tarakan was in the unsustainable criteriaand pontianak was in the chronic unsustainable criteria. in 2016, banjarbaru was inthe good sustainable criteria, tarakan, palangkaraya, singkawang, bontang werein the sustainable criteria, banjarmasin was in the almost sustainable criteria,samarinda was in the criteria of almost unsustainable, balikpapan was in the criteriaof unsustainable, and pontianak was in the criteria of chronic unsustainable.whereas in 2021,banjarbaru and singkawang were categorized in the goodsustainable criteria, banjarmasin and bontang were categorized in the criteria ofsustainable, tarakan was categorized in the almost sustainable criteria,balikpapanand pontianak were categorized in the almost unsustainable criteria,palangkarayawas categorized in the unsustainable criteria and samarinda was categorized in thechronic unsustainable criteria. keywords: population density, sustainability-unsustainability,good and chronic -sustainable.