Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan potret artis yang digunakan sebagai cover novel fanfiksi berdasarkan undang-undang nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta (“uuhc”) serta untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum dan upaya hukum terhadap potret. penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif. dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). dengan jenis dan sumber bahan hukum primer yaitu uuhc dan konvensi bern dan bahan hukum sekunder diperoleh dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa perlindungan diberikan untuk memotivasi dan mendorong pencipta untuk berkreatifitas serta memberikan pemahaman kepada masyarakat suatu karya cipta potret merupakan ciptaan yang dilindungi uuhc dengan bentuk perlindungan hukum yakni bentuk hukum preventif dan represif. perbuatan yang melanggar hak cipta potret yang digunakan secara komersial tanpa adanya hak dan izin dari pencipta dan pemegang hak cipta dapat mengajukan gugatan secara perdata melalui pengadilan niaga dan gugatan pidana sebagai upaya terakhir serta dapat melakukan upaya hukum diluar pengadilan melalui arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa yang terdiri dari konsultasi, negosiasi, mediasi, dan konsiliasi.

The research aims to describe the use of artist portraits as a cover of fanfiction novels based on national constitution no. 28 of 2014 on copyright ("uuhc) as well as to acknowledge forms of legal protection and legal efforts against artist portraits. this research used the normative judicial research method with a statute approach and a conceptual approach the legal material used primary and secondary legal materials research findings conclude that protection is given to motivate and encourage creators to be creative and educate the society public that a portrait creation is a uuiic-protected creation of preventive and repressive laws copyright-infringing portraits that are used commercially without the night and permission of the creator, and the copyright holder can file civil suits through commercial courts and criminal lawsuits as a last resort. they can perform legal action outside courts through arbitration and alternative dispute resolution consisting of consultation, negotiation, mediation, and conciliation