UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Pengaruh Padat Tebar Yang Berbeda Terhadap Sintasan Hidup Udang Windu (PL-2) Dengan Perendaman Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum)

Pengaruh Padat Tebar Yang Berbeda Terhadap Sintasan Hidup Udang Windu (PL-2) Dengan Perendaman Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum)

Pengarang : Sartikasari

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2023
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Udang windu (penaeus monodon) merupakan salah satu komoditas unggulan indonesia sebagai produsen dan eksportir utama produk hasil perikanan. menurunnya permintaan udang windu khususnya benur disebabkan karena ketersediaan benur udang (post larva) yang belum memenuhi standar. permasalahan utama yang dihadapi dalam pembenihan udang windu adalah rendahnya sintasan hidup terutama pada stadia pl-2. rendahnya sintasan hidup benur disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya penurunan daya dukung lingkungan, ph, alkalinitas, pakan dan hormon termasuk padat penebaran. penelitian ini bertujuan untuk menguji padat penebaran yang berbeda terhadap sintasan hidup benih udang windu yang mendapatkan perlakuan perendaman ekstrak daun karamunting. penelitian ini menggunakan metode eksperimental yaitu; rancangan acak lengkap (ral) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan. padat penebaran yang digunakan dalam setiap wadah berbeda-beda yaitu 5, 10, 15 dan 20 ind/l. hasil menunjukkan perendaman ekstrak daun karamunting pada benur dengan jumlah padat penebaran yang berbeda mempengaruhi sintasan hidup dan persentase moulting. perlakuan padat penebaran 10ind/l menunjukkan sintasan hidup tertinggi di akhir penelitian, sedangkan untuk persentase moulting yang terbaik diperoleh pada perlakuan padat penebaran 5 ind/l. penggunaan ekstrak daun karamunting pada benur dengan jumlah padat penebaran yang berbeda berpengaruh sangat nyata pada sintasan hidup. kata kunci: pl2, hormon, sr, moulting, herbal

Abstrak Indonesia

Tiger prawn (penaeus monodon) is one of indonesia's leading commodities as a major producer and exporter of fishery products. the decline in demand for tiger prawns, especially fry, is due to the availability of shrimp fry (postlarvae) that have not met the standards. the main problem which is faced in tiger prawn hatcheries is the low survival rate, especially at the pl-2 stage. the low survival rate of shrimp seed is caused by several factors a decrease in supporting environment, ph, alkalinity, feed, hormones, and stocking density. this study aimed to examine the different stocking densities on the survival of tiger prawn seeds treated with karamunting leaf extract immersion. this study used an experimental method: a completely randomized design (crd) consisting of 4 treatments with three replications. the stocking densities used in each container were different, namely 5, 10, 15, and 20 ind/l. the results showed that soaking karamunting leaf extract in fry with different stocking densities affected survival and molting percentage. the treatment with a stocking density of 10 ind/l showed the highest survival at the end of the study, while the best condition on molting percentage was obtained in the treatment with a stocking density of 5 ind/l. the use of karamunting leaf extract on shrimp seed with different stocking densities had a highly significant effect on survival. keywords: pl-2, hormone, sr, molting, herbal