
Laju Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup PL-2 Udang Windu (Penaeus monodon) Dengan Perendaman Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum)
Pengarang : Tata Aji Wiguna
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2023Abstrak Indonesia
Salah satu permasalahan yang sering ditemukan pada usaha pembenihan udang windu di hatchery kota tarakan yaitu tidak terjadinya proses moulting pada fase post larva udang windu khususnya fase pl-2 sehingga mengakibatkan pertumbuhan yang lambat. salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penggunaan tumbuhan herbal ekstrak daun karamunting. tumbuhan herbal ini memiliki senyawa bioaktif yang dapat berperan dalam meningkatkan laju pertumbuhan pada benur udang windu. tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun karamunting (melastoma malabathricum) terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup post larva udang windu (penaeus monodon) serta menentukan perlakuan dengan konsentrasi terbaik.. penelitian ini menggunakan metode ekperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (ral) terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, yaitu perlakuan kontrol (tanpa ekstrak), perlakuan 25 ppm, perlakuan 50 ppm dan perlakuan 75 ppm. pemeliharaan dilakukan selama 14 hari. hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan panjang udang tertinggi didapatkan pada perlakuan 50 ppm yaitu sebesar 1,1 cm, sedangkan pertumbuhan panjang terendah pada perlakuan kontrol yaitu 0,5 cm. tingkat kelangsungan hidup benur untuk semua perlakuan berkisar antara 77- 83%. kelangsungan hidup tertinggi didapatkan pada perlakuan 50 ppm yaitu sebesar 83%, sedangkan kelangsungan hidup terendah didapatkan pada perlakuan kontrol yaitu 62%. kesimpulan dari penelitian ini yaitu perendaman ekstrak daun karamunting dengan konsentrasi berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang windu. kata kunci: tumbuhan herbal, kegagalan moulting, pertumbuhan panjang
Abstrak Indonesia
One of the problems often found in giant tiger prawn hatcheries in tarakan city hatchery is that the moulting process does not occur in the post larvae phase of giant tiger prawns, especially the pl-2 phase, resulting in slow growth. one of the efforts made is to use the herbal plant extract of karamunting leaves. this herbal plant has bioactive compounds that can play a role in increasing the growth rate of giant tiger prawn seeds. the objectives of this research were to analyze the effect of feeding karamunting (melastoma malabathricum) leaf extract on the growth rate and survival of the post larvae of giant tiger prawns (penaeus monodon) and to determine the treatment with the best concentration. this research employed an experimental method using a completely randomized design (crd) which consisted of 4 treatments and 3 replications, namely, control treatment (without extract), 25 ppm treatment, 50 ppm treatment, and 75 ppm treatment. the raising was carried out for 14 days. the results showed that the highest prawn length growth was found in the 50 ppm treatment, which was 1,1 cm, while the lowest length growth was in the control treatment, which was 0.5 cm. the seed survival rate for all treatments ranged from 77-83%. the highest survival rate was obtained in the 50 ppm treatment, which was 83%, while the lowest survival was obtained in the control treatments, namely 62%. it could be drawn a conclusion was that the soaking leaf extract of karamunting with different concentrations had an effect on the growth and survival of giant tiger prawns. keywords: herbal plants, molting failure, length growth