UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Kajian Potensi Sedimen Hutan Bakau Sebagai Energi Alternatif Petambak Udang Pulau Payau Kalimantan Utara

Kajian Potensi Sedimen Hutan Bakau Sebagai Energi Alternatif Petambak Udang Pulau Payau Kalimantan Utara

Pengarang : Muhammad Khoirul Muttaqin

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2022
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Kurangnya akses listrik yang memadai bagi penduduk di wilayah pulau payau kalimantan utara, menyebabkan mereka mencari sumber energi alternatif khususnya untuk penerangan dimalam hari. penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi sedimen hutan bakau yang akan digunakan sebagai energi alternatif penduduk pulau payau menggunakan teknologi sedimen mikrobial fuel cell (smfc). metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode pengukuran langsung dimana dalam proses pengukuran dayanya dilakukan secara langsung dilapangan dengan cara menanam kombinasi elektroda tembaga, seng dan alumunium selama 12 hari sebagai anoda dan katoda yang kemudian akan terhubung ke multimeter digital agar dapat diketahui potensi daya yang dihasilkan. dari hasil penelitian didapati bahwa nilai tegangan tertinggi yang diperoleh ialah sebesar 809 mv dengan nilai daya tertinggi sebesar 242.7 mw. rata-rata kerapatan daya keseluruhan yang diperoleh selama 12 hari ialah sebesar 305.4573 mw/m^2 dengan nilai rata-rata kerapatan daya tertinggi diperoleh pada hari pertama sebesar 826 mw/m^2. besar kecilnya daya yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan lama penggunaan elektroda, daya yang dihasilkan pada penelitian ini masih belum begitu besar oleh karena itu diperluhkan lagi penelitian lebih lanjut guna mengoptimalkan potensi energi listrik dari lumpur bakau dengan teknologi sediment microbial fuel cell.

Abstrak Indonesia

Residents in north kalimantan's brackish island region were forced to hunt for alternative sources of energy because they lack access to sufficient electricity, which made it difficult for them to light their homes at night. the purpose of this research was to determine whether sediment microbial fuel cell (smfc) technology could be used to convert the sediments from mangrove forests into alternative energy sources for the island's residents a combination of copper, zine, and aluminum electrodes were planted for 12 days as anode and cathode in the study's direct measuring approach, which measured power directly in the field. before being linked to a digital multimeter to determine the potential power created according to the study's findings, the highest voltage measurement was 809 mv. while the highest power measurement was 2427 mw the total power density measured over the course of 12 days was 305 4573 mwm2, with the first day's average power density at 826 mw/m2 as the highest further study was required to maximize the electrical energy potential of mangrove mud with semera microbial fuel cell technology since the amount of the power generated was still not very large and was strongly influenced by weather conditions and the duration of electrode use