
Strategi Pengembangan Usaha Roti Gembung Pada UMKM Paguntaka Food Di Kota Tarakan
Pengarang : Astuti
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2022Abstrak Indonesia
Pengembangan usaha mikro, kecil dan menenngah (umkm) menjadi sangat strategi, karena potensinya yang besar dalam menggerakan kegiatan ekonomi masyarakat, sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal (ifas) dan faktor eksternal (efas) pada umkm paguntaka food dan merumuskan strategi pengembangan usaha pada umkm paguntaka food. analisis data menggunakan analisis swot. hasil penelitian menunjukkan analisis faktor ifas strategi pengembangan usaha roti gembung terdapat faktor kekuatan yaitu: 1) harga terjangkau, 2) perizinan usaha lengkap dan mendpatkan label halal dari mui, 3) ketersedian bahan muda dicari, 4) skill karyawan dalam memproduksi roti, 5) peralatan sudah modern, 6) varian rasa beragam dan faktor kelemahan yaitu: 1) jangkauan pemasaran sempit, 2) tidak adanya bantuan pemerintah, 3)produk tidak tahan lama, 4) belum ada komposisi di label kemasan, 5) tidak adanya bantuan pemodalan. faktor efas pengembagan usaha roti gembung faktor peluang yaitu: 1) meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap makanan jadi, 2) loyalitas konsumen, 3) berhubungan baik dengan pemasok, 4) pertumbuhan pasar yang baik, 5) umkm lokasinya strategis/ muda dijangkau dan faktor kelemahan yaitu: 1) banyaknya produk sibtitusi, 2) banyak saingan menjual roti gembung, 3) daya beli semakin menurun 4) fluktuasi harga bahan baku, 5) produk muda ditiru. strategi rekomendasi so yaitu ada dua strategi: 1) harga roti gembung yang terjangkau. 2) menambah penggunaan peralatan modern. kata kunci: umkm paguntaka food, pengembangan usaha, analisis swot
Abstrak Indonesia
The deveploment of micro, small, and medium enterpries (msmes) is very strategic for its great potential to drive the community’s economic activities, as well as being the primary source of income for thr community in improving their welfeare. this study aimed to datemine the internal factors (ifas) and external factors (efas) in paguntaka food msmes and formulate business development strategies for paguntaka food memes. this research data was analyzed using swot analysis. the internal factor possesses strength factors :1) affordable prices, 2) complete business licensing an mui halal label, 3) availability of material and ingredients, 4) toast maker’s skills in producing bread, 5) modern equipment, and 6) variety flavors. internal weaknesses are: 1) a narrower marketing domain, 2) no government assistance, 3) a nondurable product, 4) no compositing description on the packing, and 5) no financial assistance . the external factors provide puffy bread developing opportunities: 1) increasing the number of processed for bublic consumption, 2) consumer loyality, 3) good realitionships with suppliers, 4) good market growth, 5) reachable msmes stall. the external threats are : 1) the substitute product numbers, 2) increasing the number of puffed bread sellers, 3) decreasing purchasing power, raw material cos fluctuations, and 5) imitated products. the so recommendation strategies are 1) puffed bread at an affordable price and 2) modernizing equipment. keywords: paguntaka food msmes, business development, swot analysis