UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Pengaruh Lama Perendaman Bioenrichment Artemia salina Menggunakan Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum) Terhadap Aktivitas Molting Benur Udang Windu (Penaues monodon)

Pengaruh Lama Perendaman Bioenrichment Artemia salina Menggunakan Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum) Terhadap Aktivitas Molting Benur Udang Windu (Penaues monodon)

Pengarang : Darma

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2022
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Tumbuhan herbal memiliki senyawa bioaktif yang dapat berperan sebagai agen dalam meningkatkan laju pertumbuhan organisme yang dibudidayakan. kandungan senyawa bioaktif dari tumbuhan karamunting seperti flavonoid, tanin, saponin, fenolat dan isoflavonoid, memiliki potensi sebagai agen yang mampu meningkatkan laju pertumbuhan dan sebagai tonik. penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek pemberian pakan alami artemia salina yang diperkaya ekstrak daun karamunting terhadap laju pertumbuhan benur udang windu (penaeus monodon). rancangan penelitian terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu; kontrol (tanpa perendaman ekstrak), dan perlakuan 8, 16 dan 24 jam (perendaman dengan menggunakan ekstrak daun karamunting), pemeliharaan benur dilakukan selama 8 hari. parameter yang diamati adalah persentase moulting, survival rate, dan kualitas air hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak dengan perendaman 24 jam memberikan persentase molting tertinggi. yaitu 124% sedangkan untuk persentase terendah diperoleh pada perlakuan kontrol, sebesar 73 %. nilai sintasan hidup tertinggi juga diperoleh pada perlakuan 24 jam, yaitu 69%. bioenrichment artemia salina menggunakan ekstrak daun karamunting (melastoma malabathricum) dengan lama perendaman 24 jam memberikan hasil yang signifikan berbeda terhadap persentase molting dan sintasan hidup benur udang windu pada stadia post larva. ekstrak daun karamunting berpotensi sebagai promotor pertumbuhan pada udang. kata kunci: ekdisteroid, hormon, fitoekdisteroid, herbal, bahan alam

Abstrak Indonesia

Herbal plants have bioactive compounds that can act as agents in increasing the growth rate of cultivated organisms. the content of bioactive compounds from the karamunting plant, such as flavonoids, tannins, saponins, phenolics and isoflavonoids, has the potential as an agent that can increase growth rate and as a tonic. this study aims to determine the effect of feeding natural artemia salina with karamunting leaf extract on the moulting activity of black tiger prawn fry (penaeus monodon). the research design consisted of four treatments and three replications, namely control (without extract soaking) and treatment for 8, 16 and 24 hours (soaking using karamunting leaf extract), rearing the fry was carried out for eight days. the parameters observed were the percentage of moulting, survival, and water quality. the results showed that the extract treatment by immersion for 24 hours gave the highest moulting rate of about 124%, obtaining the lowest percentage of moulting in the control treatment, 73%. also, 24-hour treatment provided the survival rates, i.e., 69%. bioenrichment of artemia salina using karamunting leaf extract (melastoma malabathricum) with a duration of 24 hours gave significantly different results on the moulting percentage and survival of black tiger prawn post- larval. karamunting leaf extract has the potential as a growth promoter in shrimp. keywords: ecdysteroids, hormones, phytoecdysteroids, herbs, natural ingredients