UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Identifikasi Bakteri Pada Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Pada Lokasi Yang Berbeda Di Perairan Kota Tarakan

Identifikasi Bakteri Pada Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Pada Lokasi Yang Berbeda Di Perairan Kota Tarakan

Pengarang : Nurlina

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2022
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Rumput laut (kappaphycus alvarezii) merupakan salah satu komoditi unggulan yang berada di kota tarakan, dengan nilai produksi yang tinggi mencapai 159.469 ton di tahun 2018, namun di tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 152,577 ton. salah satu permasalahan turunnya produksi rumput laut akibat dari adanya serangan penyakit, penyakit yang sering menyerang rumput laut adalah bakteri. tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi bakteri yang terdapat pada rumput laut (k. alvarezii) yang berada di perairan pantai amal dan tanjung batu kota tarakan. metode penelitian dilakukan secara deskriptif kuantitatif dengan mengambil sampel pada perairan yang berbeda yaitu tanjung batu dan perairan pantai amal. sampel rumput laut yang sehat dengan usia 40 dan 45 hari diambil sebanyak 100 gram, selanjutnya sampel dihaluskan dan diinkubasi sebanyak 10 gram pada media apw yang berisi 100 ml selama 6-8 jam. isolasi bakteri dilakukan dengan mengambil inokulum pada media apw menggunakan ose kemudian dipindahkan ke media tcbs dan tsa 3% dengan metode streat plate. identifikasi bakteri berpedoman pada manual of the identification of medical bakteria dengan melihat karakteristik morfologi dan biokimia. hasil identifikasi bakteri pada rumput laut di perairan amal dan tanjung batu ditemukan 3 bakteri diantaranya vibrio sp., actinobacillus sp. dan pseudomonas sp. dan semua bakteri bersifat gram negatif. kata kunci: kappaphycus alvarezii, identifikasi, bakteri

Abstrak Indonesia

Seaweed (kappaphycus alvarezii) is one of the leading commodities in tarakan city, with a high production value of 159,469 tons in 2018, but in 2019 it decreased to 152,577 tons. one of the problems with the decline in seaweed production is due to disease attacks. the disease that often attacks seaweed is bacteria. the purpose of this study was to identify bacteria found in seaweed (k. alvarezii) in the coastal waters of amal lama and tanjung batu, tarakan city. this research is a non-experimental research using quantitative descriptive research methods with sampling carried out at 2 different water locations, namely tanjung batu waters and amal beach waters. bacterial isolation was carried out by taking samples that were healthy and not infected with ice-ice disease at the age of 40 and 45 days, and identification was carried out using the main test (3% koh test, catalase, oxidase) and biochemical follow-up tests (mio, of, and glucose). the results of the identification of bacteria in seaweed in two different waters in the city of tarakan, namely the waters of amal lama and tanjung batu. found 3 genera of bacteria found in seaweed, namely vibrio sp., actinobacillus sp. and pseudomonas sp. keywords: seaweed, identification, bacteria