Kopi robusta kopi adalah salah satu komoditi andalan indonesia. hasil komoditi ini menempati urutan ketiga setelah karet dan lada. tanaman kopi juga merupakan tanaman yang telah lama diusahakan oleh masyarakat pedesaan di seluruh kalimantan utara. areal tanaman kopi tersebut terdapat hampir merata di beberapa wilayah pedesaan kabupaten di kalimantan utara. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kafein, perbandingan kadar protein dan air dan perbandingan aroma dan rasa kopi robusta yang dibudidayakan di empat daerah kalimantan utara (kabupaten tana tidung, malinau, bulungan dan nunukan). penelitian ini dilaksanakan di laboratorim universitas borneo tarakan fakultas pertanian dan fakultas perikanan dan ilmu kelautan sejak bulan februari sampai juli 2014. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei untuk mengetahui karakteristik kimiawi biji kopi robusta yang ada di kalimantan utara. hasil penelitian menunjukan bahwa kadar kafein terendah yaitu pada biji kopi robusta yang berasal dari kabupaten tana tidung 3,547% sedangkan kopi robusta produk pabrik dengan presentasi tertinggi 3,643%. kadar protein terendah yaitu pada biji kopi robusta asal kabupaten tana tidung 7,89% sedangkan biji kopi robusta dari kabupaten bulungan dengan presentasi tertinggi 8,80%. kadar air terendah yaitu pada kopi produk pabrik 0,0595 sedangkan biji kopi robusta asal kabupaten bulungan dengan persentase tertinggi 0,1192%. rasa kopi produk pabrik lebih disukai oleh panelis 22,30% dibandingkan dengan rasa kopi robusta asal kabupaten nunukan 16,30%. aroma kopi produk pabrik lebih disukai oleh panelis 21,46% dibandingkan dengan aroma kopi robusta asal kabupaten bulungan 18,32%.

Robusta coffee is one of the mainstays indonesian commodities. the results of this commodity was third after the rubber and pepper. coffee plants are also plants that have long been cultivated by rural communities throughout north borneo. the area of the coffee plants are almost evenly distributed in some rural areas in the district of north borneo. this study aims to know the amount of caffeine, protein and water content ratio and the ratio of the aroma and taste of robusta coffee grown in four regions of north borneo (tana tidung, malinau, bulungan and nunukan). the research was conducted in the laboratory of borneo tarakan university faculty of agriculture and faculty of fisheries and marine sciences from february to july 2014 research methods used in this study is a survey method to determine the chemical characteristics of robusta coffee beans that exist in north borneo. research results showed that the lowest levels of caffeine in robusta coffee beans from tana tidung 3.547% while robusta coffee plant product with the highest percentage of 3.643%. its low protein content in the robusta coffee beans from tana tidung 7.89% while robusta coffee beans of the highest presentation bulungan with 8.80%. the lowest water content at 0.0595 while the coffee mill products robusta coffee beans from bulungan with the highest percentage of 0.1192%. coffee flavor factory products are preferred by the panelists 22.30% compared with the original flavor of robusta coffee nunukan 16.30%. aroma coffee mill products are preferred by the panelists 21.46% compared with the aroma of robusta coffee origin bulungan 18.32%.