UPT. Perpustakaan Universitas Borneo Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Efesiensi Pemasaran Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) Di Desa Kaliamok Kecamatan Malinau Utara Kabupaten Malinau

Analisis Efesiensi Pemasaran Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) Di Desa Kaliamok Kecamatan Malinau Utara Kabupaten Malinau

Pengarang : Stepen

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan,2020
    SKRIPSI

Abstrak Indonesia

Masalah-masalah pemasaran kopi di desa kaliamok antara lain adalah hubungan harga yang diterima petani dengan biaya produksi yang mungkin tidak merangsang petani untuk meningkatkan produksi baik jumlah dan mutu. margin pemasaran yang relatif tinggi dan kemungkinan fasilitas pemasaran yang belum memadai untuk memperlancar arus komoditas. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran, dan margin pemasaran serta share pemasaran di desa kaliamok. metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah kouta sampling yaitu pengambilan dengan cara menetapkan sejumlah sampel sebanyak 30 petani kopi. purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan sampel. dalam penelitian ini sampel yang memenuhui syarat hanya 11 orang petani dengan beberapa pertimbagan tertentu: 1. petani yang berusaha tani tanaman kopi berumur 5–10 tahun, 2. petani yang telah memproduksi kopi. dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, marjin pemasaran, margin distribusi, dan harga yang diterima petani serta rasio keuntugan dan biaya dan farmer’s share dalam pemasaran biji kopi robusta. hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada satu saluran pemasaran biji kopi di desa kaliamok, yaitu saluran i: petani–pedagang pengumpul–konsumen. pada saluran pemasaran i memiliki total biaya pemasaran rp 11.093 per kg. dan memiliki dua marjin yang berbeda margin grade 1&2 rp 90.000 per kg dan margin grade 3 rp 35.000 per kg serta keuntugan pemasaran pada grade 1&2 rp 98,79% dan grade 3 rp 27,13%. dilihat dari efesiensi pemasaran secara ekonimis dari saluran pemasaran yang ada di desa kaliamok tidak efisien karena memiliki marjin yang besar pada grade 1&2 sebesar 90.000 per kg dan grade 3 rp 35.000 per kg dan memiliki nilai farmer’s share yang rendah pada grade 1&2 rp 10% dan grade 3 rp 22.22%. adapun saran yang diajukan peneliti oleh peneliti adalah petani perlu mencari informasi harga di tingkat konsumen agar tawar – menawar lebih kuat dan untuk meningkatkan share harga yang diterima petani, perlu diupayakan petani melakukan pemisah kulit kopi dari biji, penjemuran dan sortir agar share harga yang didapat petani lebih besar.

Abstrak Indonesia

Coffee marketing problems in kaliamok village include the relationship between prices received by farmers and production costs which may not stimulate farmers to increase production in both quantity and quality. the relatively high marketing margins and the possibility of inadequate marketing facilities to smooth the flow of commodities. this study aims to analyze marketing channels, and marketing margins and marketing shares in kaliamok village. the method used in determining the sample is quota sampling, which is taking by setting a sample of 30 coffee farmers. purposive sampling is a technique for determining samples. in this study, the sample that fulfills the requirements of only 11 farmers with certain considerations: 1. farmers who try to plant coffee plants aged 5-10 years, 2. farmers who have produced coffee. and data analysis used is descriptive analysis, marketing margins, distribution margins, and prices received by farmers as well as profitability ratios and costs and farmer's share in marketing robusta coffee beans. the results of this study indicate that there is one marketing channel for coffee beans in kaliamok village, namely channel i: farmers - traders - consumers. in marketing channel i has a total marketing cost of rp 11,093 per kg. and has two different margins grade 1 & 2 rp 90,000 per kg and grade margin 3 rp 35,000 per kg and marketing benefits at grades 1 & 2 rp 98.79% and grade 3 rp 27.13%. judging from the efficiency of marketing, the synonymy of the marketing channels in kaliamok village is inefficient because it has a large margin at grades 1 & 2 of 90,000 per kg and grade 3 of rp 35,000 per kg and has a low farmer share value at grades 1 & 2 of rp 10% and grade 10 3 rp.22.22%. the suggestion put forward by researchers by researchers is that farmers need to find price information at the consumer level so that bargaining is stronger and to increase the price share received by farmers, farmers need to make efforts to separate coffee husks from seeds, drying and sorting so that the share prices obtained by farmers greater than.