Fosfor (p) merupakan unsur esensial kedua setelah nitrogen yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. pada tanah masam kadar al, fe dan mn tinggi dapat menyebabkan terjadi fiksasi p menjadi al-p, fe-p dan mn-p yang sukar larut dan p menjadi tidak tersedia untuk tanaman. rendahnya kandungan unsur p dalam tanah dapat menghambat pertumbuhan tanaman. untuk itu diperlukan aktivator yang mampu melepaskan p yang terfiksasi dan meningkatkan efisiensi pemupukan fosfat, diantaranya dengan bakteri pelarut fosfat. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi masing-masing isolat bakteri pelarut fosfat (bpf) indigenous dalam meningkatkan jumlah p tersedia tanah. penelitian dilakukan dengan dua tahapan, yaitu uji kompatibilitas antar bakteri pelarut fosfat dan pengujian potensi bakteri pelarut fosfat dalam menyediakan fosfor tanah di laboratorium. pengujian mengikuti metode rancangan acak lengkap (ral) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu: k0 (tanah tanpa perlakuan), k1(nutrient broth), p1 (b5(6)), p2 (b1(17) dan p3 (b5(6) + b1(17)). perlakuan p1, p2 dan p3 tanah disiram larutan suspensi isolat bakteri b5(6) dan b1(17) dengan kerapatan 108 cfu/ml. perlakuan k0 yaitu tanah tanpa diberi penambahan nb dan bakteri sedangkan k1 yaitu tanah yang diberi penambahan bahan organik berupa nutrient broth (nb) sebanyak 100 ml. kemudian tanah diinkubasi selama 21 hari parameter pada penelitian ini yaitu ph tanah, bahan organik tanah, p total dan p tersedia tanah. waktu pengamatan yaitu sebelum pengaplikasian perlakuan dan setelah inkubasi 21 hari. hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan fosfor pada tanah yang diaplikasikan gabungan bakteri pelarut fosfat (p3) lebih baik dibandingkan tanah yang diberikan perlakuan bakteri tunggal b5(6) (p1) dan b1(17) (p2), namun perlakuan bakteri b5(6) lebih baik dibandingkan tanah tanpa pemberian bakteri pelarut fosfat (k0 dan k1). hasil penelitian menunjukkan perlakuan kultur bakteri campuran (p3) memberikan hasil terbaik pada setiap parameter yaitu p tersedia tanah 681,030 ppm, p total tanah 1033,87 ppm, bahan organik 1,521 % dan ph tanah 5,14 dibandingkan dengan semua perlakuan. berdasarkan hasil penelitian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh isolat bakteri pelarut fosfat tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman serta perlu dilakukan juga identifikasi spesies dari isolat bakteri pelarut fosfat tersebut berdasarkan kemampuannya dalam memacu pertumbuhan tanaman.

Phosphorus (p) is the second essential element after nitrogen which has an important role in plant growth and development. in acid soils, high al, fe and mn levels can cause fixation of p to al-p, fe-p and mn-p which is difficult to dissolve and p becomes unavailable to plants. the low content of the p element in the soil can inhibit plant growth. for this reason, activators are needed that can release fixed p and increase the efficiency of phosphate fertilization, including phosphate solublizing bacteria. this study aims to determine the potential of each indigenous phosphate solublizing bacterial isolate (bpf) in increasing the amount of available p soil. the study was conducted in two stages, namely the compatibility test between phosphate solubilizing bacteria and testing the potential of phosphate solubilizing bacteria in providing soil phosphorus in the laboratory. the test follows a completely randomized design method (crd) consisting of 5 treatments, namely: k0 (soil without treatment), k1 (nutrient broth), p1 (b5 (6)), p2 (b1 (17) and p3 (b5 (6) + b1 (17)) p1, p2 and p3 treatments were watered with b5 (6) and b1 (17) bacterial isolate suspension solution with a density of 108 cfu / ml k0 treatment was soil without the addition of nb and bacteria while k1 was soil that was the addition of organic material in the form of nutrient broth (nb) is 100 ml, then the soil is incubated for 21 days the parameters in this study are soil ph, soil organic matter, total p and soil available p. time of observation is before application and after incubation 21 day. the results showed that the availability of phosphorus in soil applied by the combination of phosphate solubilizing bacteria (p3) was better than that of the soil given the treatment of single bacteria b5 (6) (p1) and b1 (17) (p2), but the treatment of b5 (6) bacteria was better compared to soil without the administration of phosphate solublizing bacteria (k0 and k1). the results showed that mixed bacterial culture (p3) treatment gave the best results for each parameter, namely p available 681,030 ppm soil, p total soil 1033.87 ppm, 1.521% organic matter and soil ph 5.14 compared with all treatments. based on the results of the study, further research is needed to determine the effect of the phosphate solubilizing bacteria on growth and crop yields and it is also necessary to identify the species of the phosphate solubilizing bacterial isolate based on its ability to spur plant growth.